Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dorong Sektor Pertanian, BI NTB Usulkan Adanya Pertanian Terpadu

Pertumbuhan perekonomian NTB tidak terlepas dari peran sektor pertanian yang sangat besar. Pangsa sektor pertanian terhadap total PDRB NTB bahkan mencapai lebih dari 21% pada 2016.
Sosialiasi Pertanian Terintegrasi oleh Bank Indonesia NTB di Sumbawa, Selasa (14/2/2017) /Bank Indonesia NTB
Sosialiasi Pertanian Terintegrasi oleh Bank Indonesia NTB di Sumbawa, Selasa (14/2/2017) /Bank Indonesia NTB

Bisnis.com, MATARAM -- Pertumbuhan perekonomian NTB tidak terlepas dari peran sektor pertanian yang sangat besar. Pangsa sektor pertanian terhadap total PDRB NTB bahkan mencapai lebih dari 21% pada 2016.

Sektor pertanian bahkan menjadi penopang stabilitas harga, mengingat inflasi di Provinsi NTB masih cukup diwarnai oleh gejolak harga pangan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB Prijono mengatakan, menyadari pentingnya sektor pertanian untuk terus maju, Bank Indonesia berinisiatif untuk mengembangkan konsep pertanian yang terintegrasi, khususnya antara subsektor pertanian dan peternakan.

"Inisiatif Bank Indonesia tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan sosialisasi terkait pertanian terpadu kepada petugas pendamping lapangan," ujar Prijono dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com di Mataram (15/2/2017).

Sosialisasi yang dilaksanakan pada hari Selasa 14 Februari 2017 ini ditujukan kepada PPL dari Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, dan Babinsa Kabupaten Sumbawa. Sosialisasi bertujuan agar para PPL memahami pentingnya sistem pertanian terpadu yang diintegrasikan dengan sektor peternakan.

Bank Indonesia yang dalam hal ini diwakili oleh Ibu Ni Nyoman Sariani menyatakan bahwa pelaksanaan sosialisasi tersebut diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memahami konsep pertanian terpadu, sehingga petani dan peternak dapat mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan pakan dan pupuk yang berasal dari daerahnya sendiri. Dalam sosialisasi tersebut juga dijelaskan pentingnya sistem pertanian dengan cara organik. Selain karena ramah lingkungan, sistem tersebut dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil pertanian.

Kelompok binaan Bank Indonesia di Sumbawa terletak di Desa Batu Tering. Kelompok di desa ini dibina untuk memanfaatkan kandang komunal sapi. Ditargetkan, pada tahun ini akan dikembangkan tanaman holtikultura dengan memanfaatkan kotoran sapi dan urine ternak.

"Saat ini akan dicoba 10 are untuk pengembangan tanaman hortikultura dengan cara total organik. Peran BI memberikan bantuan teknik berupa pelatihan pembuatan pupuk dan cara pertanian organik terintegrasi dengan peternakan yang telah dikembangkan BI sejak 2015," ujar Nyoman.

Menurut Nyoman, tidak ada bantuan modal yang diberikan oleh Bank Indonesia. Kebutuhan modal telah disalurkan oleh BRI melalui program KUR.

"Sejauh ini, kerjasama untuk pengembangan klaster dengan Pemda Sumbawa, BPTP NTB, Kantor Pertanahan Sumbawa dan BPD NTB," ujar Nyoman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper