Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IKEA Jajaki Kota Bandung

Pemerintah Kota Bandung memastikan perusahaan ritel asal Swedia, IKEA tengah menjajaki untuk menanamkan investasi di kota tersebut.
IKEA Alam Sutera
IKEA Alam Sutera

Bisnis.com, BANDUNG—Pemerintah Kota Bandung memastikan perusahaan ritel asal Swedia, IKEA tengah menjajaki untuk menanamkan investasi di kota tersebut.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan informasi tersebut didapat pihaknya usai bertemu dengan Dubes RI untuk Swedia-Latvia Bagas Hapsoro, Jumat (10/2) lalu. Pertemuan tersebut sebetulnya membahas kerja sama di bidang kebudayaan.

"Kita kedatangan dubes RI untuk Swedia dan Latvia yang menyampaikan kedatangan menteri dari Swedia minggu depan, mengundang Pemkot Bandung untuk berinteraksi dengan tujuh belas pengusaha besar Swedia yang bergerak di berbagai bidang," katanya di Bandung, Minggu (12/2).

Pertemuan tersebut menurut Emil—panggilan Ridwan Kamil, membahas pula perencanaan pembangunan ritel terbesar asal Swedia, IKEA, di Kota Bandung."Ada berita baik, IKEA sedang menjajaki untuk membuka outletnya di Bandung," katanya di Bandung.

Terkait lokasi mana yang akan jadi tempat berdirinya IKEA di Kota Bandung, Emil menyebut pihaknya berencana memilih daerah Timur Bandung yakni Gedebage. "Ya biar gak usah jauh-jauh shopping-nya ke Tangerang, untuk wilayah Bandung dan Priangan IKEA hadir di daerah Gedebage," ungkap Emil.

Selanjutnya Emil menjelaskan kemungkinan pembangunan perusahaan penyedia alat rumah tangga tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat. "Mudah-mudahan kalau berjodoh dalam waktu dekat," tandasnya.

Dihubungi terpisah, Sekretaris Daerah Jabar Iwa Karniwa memastikan Swedia melirik investasi di provinsi tersebut tak hanya di sektor ritel. Menurutnya rencana kedatangan 17 pengusaha Swedia akan diantisipasi pihaknya dengan menawarkan sejumlah peluang investasi.

Salah satunya peluang investasi yang bisa diwujudkan adalah pembangunan pabrik telepon seluler (ponsel) di salah satu daerah di Jabar."Diharapkan para pengusaha melakukan investasi perangkat handphone. Karena kita ini konsumen handphone terbesar juga, bisa impor US$5 miliar pertahunnya," katanya.

Menurutnya pembangunan pabrik telepon seluler di Jabar sangat menguntungkan karena akan ada penyerapan tenaga kerja yang cukup besar untuk masyarakat lokal. Serta penambahan devisa bagi negara untuk perangkat yang diekspor. Karenanya kita harap bisa tarik pabriknya di Jawa Barat,” ujarnya.

Selain itu, ujar Iwa, peluang kerjasama di bidang energi juga sangat besar. Karena Swedia, berdasarkan informasi dari Dubes RI untuk Swedia dan Latvia memiliki ketertarikan di sektor energi."Mereka mempunyai kapasitas di bidang energi. Kita tawarkan powerplant. Kemudian juga energi khususnya yang berkelanjutan,” paparnya.

Iwa menilai pengelolaan energi berkelanjutan bisa difokuskan pada pengolahan sampah menjadi energi seperti yang tengah dirancang Pemprov Jabar untuk TPPAS Legok Nangka.

Dia mengakui peluang investasi besar ini memang pada sektor industri. “Karenanya akan segera dikomunikasikan oleh Dubes kepada pemerintah Swedia sehingga bisa ditindaklanjuti,” tuturnya.

Pemprov Jabar juga berharap bisa menarik kunjungan wisata dari warga Swedia. Iwa menuturkan masih sedikit warga Swedia yang berkunjung ke Indonesia. “Hanya sekitar 50 ribu orang setiap tahunnya. Padahal Indonesia termasuk Jawa Barat memiliki potensi besar untuk menggaet wisatawan,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper