Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SENTIMEN PASAR 7 FEBRUARI: Belanja Pemerintah Terkontraksi, Optimisme Bisnis Turun

Pemerintah perlu memperbaiki kontribusi belanja yang terkontraksi pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir. Padahal, belanja pemerintah dijanjikan mampu memberikan kompensasi terhadap gempuran kondisi eksternal seiring dengan ketidakpastian pemulihan perekonomian global.
. Pemerintah perlu memperbaiki kontribusi belanja yang terkontraksi pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir/ilustrasi
. Pemerintah perlu memperbaiki kontribusi belanja yang terkontraksi pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir/ilustrasi

Bisnis.com,JAKARTA - Sejumlah berita dari dalam maupun luar negeri menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Selasa (7/2/2017).

Berikut rinciannya:

Belanja pemerintah. Pemerintah perlu memperbaiki kontribusi belanja yang terkontraksi pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir. Padahal, belanja pemerintah dijanjikan mampu memberikan kompensasi terhadap gempuran kondisi eksternal seiring dengan ketidakpastian pemulihan perekonomian global. (Bisnis Indonesia)

Konsolidasi Bank BUMN. Pemerintah didorong segera mengonsolidasikan bank-bank BUMN demi meningkatkan daya saing perbankan Indonesia di kancah internasional. (Bisnis Indonesia)

Operasi Moneter. Bank Indonesia menyebutkan operasi moneter dengan menggunakan variabel rate tender (VRT) tidak terkait secara langsung untuk menekan penurunan bunga kredit perbankan. (Bisnis Indonesia)

Optimisme Bisnis. Optimisme pelaku bisnis hingga kuartal pertama tahun ini diperkirakan melanjutkan tren penurunan. Namun, pelemahan tersebut diyakini tidak akan serendah pada tahun lalu. (Bisnis Indonesia)

Pertumbuhan Ekonomi. Ekonomi Indonesia mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,02% pada 2016. Angka pertumbuhan itu lebih tinggi dibanding capaian tahun 2015 sebesar 4,88%, namun lebih rendah dari asumsi dalam APBN-Perubahan 2016 sebesar 5,2%. (Investor Daily)

Kinerja Ekspor. Bank Indonesia memperkirakan kinerja ekspor dari Tanah Air semakin membaik pada tahun ini terdorong kenaikan harga komoditas andalan yang mulai ber langsung sepanjang 2016. (Bisnis Indonesia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper