Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peruri Tambah Kepemilikan Saham di SPS Jadi 48%

Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) menargetkan kepemilikan saham mayoritas di PT Sicpa Peruri Securink (SPS), perusahaan afiliasi dengan Sicpa SA Swiss yang bergerak di bidang produksi tinta sekuriti.
Peruri./.
Peruri./.

Bisnis.com, JAKARTA –Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) menargetkan kepemilikan saham mayoritas di PT Sicpa Peruri Securink (SPS), perusahaan afiliasi dengan Sicpa SA Swiss yang bergerak di bidang produksi tinta sekuriti. 

Peruri telah menambah kepemilikan sahamnya di SPS dari sebelumnya 20% menjadi 48%. Hal itu tertuang dalam Sharaholder Agreement (SHA) yang diteken Dirut Peruri Prasetio bersama Chief of Executive Officer Sicpa SA Philippe Amon di Lausanne, Swiss, akhir pekan lalu.

"Peningkatan kepemilikan saham Peruri menjadi 48% merupakan langkah penting agar Peruri lebih berperan dalam menetapkan kebijakan di SPS dengan posisi sebagai super majority, artinya meskipun kepemilikan saham minoritas tetapi mempunyai peran penting menentukan kebijakan perusahaan," kata Prasetio, Minggu (5/2/2016)

Prasetio menjelaskan peningkatan kepemilikan saham tersebut dilakukan bukan dengan menggunakan uang tunai melainkan transaksi non-tunai, yakni melalui kapitalisasi sewa lahan di Karawang, pengalihan mesin pengolah tinta dan tambahan goodwill dari Sicpa, SA. 

Sicpa SA merupakan perusahaan multi nasional yang berkedudukan di Lausanne, Swiss yang memproduksi tinta sekuriti intaglio, optical variable ink (OVI) dan spark untuk pencetakan uang dan dokumen sekuriti lain seperti paspor, pita cukai dan lainnya.

Khusus untuk SPS, tinta yang diproduksi sebagian besar adalah intaglio untuk memenuhi kebutuhan Peruri di dalam mencetak uang NKRI. 

SPS berdiri sejak 2002 untuk memenuhi kebutuhan tinta sekuriti Peruri dalam menjalankan penugasan sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP32) untuk mencetak uang NKRI dan 4 (empat) produk utama lainnya, yaitu pita cukai, paspor, meterai dan buku pertanahan. 
 
Prasetio menambahkan idealnya Peruri menjadi pemegang saham mayoritas. Dia berharap agar transfer pengetahuan dan teknologi tinta sekuriti dari Sicpa SA ke Peruri dapat berjalan dengan lancar agar kelak masyarakat Indonesia dapat memiliki kompetensi tersebut.

"Semoga lima tahun ke depan cita-cita menjadi pemegang saham mayoritas dapat direalisasikan."

Eddy Kumia, Head of Corporate Secretary Peruri, mengungkapkan pertumbuhan SPS rata-rata per tahun berkisar 10%. Hingga 2016 pendapatan SPS mencapai Rp477 miliar dengan laba bersih Rp9,2 miliar. Selain hanya memenuhi kebutuhan domestik, perusahaan juga didorong untuk memperluas pasar hingga ke kancah internasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper