Bisnis.com, JAKARTA -- Dalam rangka mengembangkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Danau Toba, Sumatera Utara, PT Angkasa Pura II menggelontorkan Rp350 miliar untuk pengembangan Bandara Silangit.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, mengatakan dana pengembangan tersebut akan dilakukan secara bertahap yang ditargetkan selesai pada akhir 2017.
"Sekitar total Rp350 miliar, yang tadi yah perluasan terminal dan pengerasan kemudian penambahan panjang lintasan dan pelebaran runway," ungkap Muhammad Awaluddin di Kantor Kemenko Maritim, Jumat (3/2/2017).
Awaluddin menyatakan saat ini pembangunan terminal sudah selesai. Sementara untuk penambahan panjang lintasan dan pelebaran masih diteruskan sampai akhir tahun.
"Jadi ada beberapa tahapan, satu lahan terminal kemudian diubah menjadi terminal baru itu selesai akhir Maret, April 2017 sudah bisa beroperasi terminal baru," tuturnya.
Selain itu AP II sedang dalam proses perluasan area terminal dari 500 meter menjadi 1700 meter. Daya tampung sekitar 15000 menjadi 500 ribu penumpang (traffic passanger) per tahun, menjadi pergerakkan penumpang setahun.
"Dari 82 hektar kawasannya, ada luasan lahan terminal yang tadi 1700 meter plus fasilitas penunjangnya.Â
Adapun pengembangan lain yang akan selesai pada September ialah pertambahan panjang lintasan. Saat ini baru 2400 meter menjadi 2650 meter, lebar dari 30 meter menjadi 45 meter.
"Jadi nanti di September panjang lintasan runway 2650 meter dan lebar 45 meter," sambungnya.
Perusahaan yang juga menjadi operator Bandara Soekarno-Hatta ini melakukan overlay runway penguatan dan pengerasan runway yang dijadwalkan selesai April tahun ini. Setelah itu perseroan akan masuk lagi untuk pengerasan runway ke dua.
"Jadi yang pertama itu 10cm kemudian tambah 10cm, jadi untuk memperkuat PCN-nya, kemudian dari situ kita memperluas avron, jadi ada beberapa tahap," jelasnya.
Saat ini jenis pesawat yang sudah bisa mendarat di Bandara Silangit sudah bervariasi. Kata Muhammad Awaluddin, ukuran paling besar yang bisa singgah adalah Boeing 737-500 dan akan dioptimalisasi sampai menampung Boeing 737-800.