Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

PEMERATAAN EKONOMI: Presiden Segera Terbitkan Kebijakan

Pemerintah segera mengeluarkan kebijakan pemerataan ekonomi, salah satu isinya redistibrusi aset berupa pemberian konsensi lahan kepada masyarakat.
Gloria Natalia Dolorosa
Gloria Natalia Dolorosa - Bisnis.com 02 Februari 2017  |  11:18 WIB
PEMERATAAN EKONOMI: Presiden Segera Terbitkan Kebijakan
Presiden Joko Widodo - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah segera mengeluarkan kebijakan pemerataan ekonomi, salah satu isinya redistibrusi aset berupa pemberian konsensi lahan kepada masyarakat.

Presiden Joko Widodo mengatakan akan ada sekitar 12,7 juta hektar lahan yang akan diberikan kepada masyarakat.

"Konsensi itu akan diberikan ke masyarakat, bukan kepada perusahaan besar, bukan kepada korporasi, tetapi kepada masyarakat. Agar gini ratio itu menjadi semakin sempit," ujar presiden dalam Konferensi Forum Rektor Indonesia 2017, Jakarta, Kamis (2/2/2017).

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan gini ratio Indonesia pada September 2016 berada di level 0,394. Angka tersebut turun tipis sebesar 0,008 poin dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu sebesar 0,402.

Menurut Kepala Negara, kebijakan pemerataan ekonomi sesungguhnya sudah dimulai. Ambil contoh, pada Januari 2017 pemerintah membagikan lahan kepada kelompok-kelompok masyarakat di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Ada kelompok yang mendapat 400 hektar, 700 hektar, dan 1.300 hektar, serta tanah adat.

Presiden mengatakan bentuk ini merupakan bagian dari proses redistribusi aset, reforma agraria, dan akses modal. Pemberian konsensi ini haruslah bersifat produktif.

"Kalau dulu yang gede diberi konsensi langsung membuat pabrik. Sekarang yang gede silakan membuat pabrik, tapi konsensinya ada di rakyat. Inilah kerjasama gotong royong yang ingin dikerjakan ke depan agar gini ratio kita semakin menyempit," ujar presiden.

Joko Widodo mengatakan hingga saat ini kebijakan masih dalam proses. Dia ingin kebijakan ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, sekaligus mengejar pemerataan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Jokowi Presiden Joko Widodo reforma agraria pemerataan ekonomi redistribusi aset
Editor : Gita Arwana Cakti

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top