Bisnis.com, JAKARTA—PT Angkasa Pura II menargetkan kapasitas pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng menembus 86 pergerakan per jam pada awal 2018, meski progres pembangunan east cross taxiway baru mencapai 20%.
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan kapasitas maksimal pergerakan pesawat per jam di Bandara Soekarno-Hatta saat ini baru mencapai 72 pergerakan per jam.
“Namun, dengan teknologi dan penambahan beberapa infrastruktur pendukung lainnya, saya yakin kapasitas Soekarno-Hatta bisa mencapai 86 pergerakan pada awal 2018 tanpa dengan menambah runway,” katanya, Senin (30/01).
Awaluddin menuturkan Angkasa Pura II berkomitmen untuk mempercepat seluruh pekerjaan agar kapasitas 86 pergerakan per jam dapat terwujud, sehingga dapat memenuhi permintaan jasa angkutan udara yang terus meningkat setiap tahunnya.
Salah satu pekerjaan yang tengah digarap perseroan guna menaikkan kapasitas pergerakan, yakni membangun jalur penghubung antara landas pacu utara dan selatan di timur Soekarno-Hatta atau biasa disebut dengan east cross taxiway (ECT).
“East cross taxiway di Soekarno-Hatta masih terus kami bangun. Saat ini, sudah satu section, atau baru sekitar 20%,” ujar pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Enterprise & Business Service PT Telekomunikasi Indonesia.
Awaluddin menilai peningkatan kapasitas bandara menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan, khususnya di Soekarno-Hatta sebagai bandara tersibuk di Indonesia. Pasalnya, tren kenaikan jumlah penumpang saat ini sudah mencapai 7%-8% per tahun.
Apalagi, pemerintah juga tengah serius menggarap sektor pariwisata sebagai sektor andalan untuk menggerakan perekonomian nasional. Bahkan, Kementerian Pariwisata mematok target mendatangkan 15 juta turis asing pada tahun ini.
“Oleh karena itu, kami juga berencana mulai membangun runway ketiga di Soekarno-Hatta pada tahun ini agar kapasitas pergerakan pesawat bisa meningkat hingga 120 pergerakan per jam ke depannya,” tuturnya.
Sekadar informasi, jumlah pergerakan pesawat yang melalui 13 bandara Angkasa Pura II pada 2016 mencapai 720.000 pergerakan, naik 14% dari realisasi pergerakan pesawat 2015 sebanyak 684.000 pergerakan.