Bisnis.com, MATARAM - Transportasi pariwisata di Nusa Tenggara Barat diserbu oleh angkutan berplat nomor luar daerah. Setidaknya sebanyak 3.784 unit kendaraan plat luar beroperasi di NTB dan disinyalir digunakan sebagai angkutan pariwisata.
Kepala Biro Humas dan Protokoler Setda NTB Yusron Hadi mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk mendata dan menertibkan kendaraan tersebut.
"Kami akan segera melakukan pendataan, jangan sampai kendaraan-kendaraan khususnya yang beroperasi ke daerah wisata ini tidak memiliki izin, atau izinnya mati, atau kondisinya tidak layak jalan," ujar Yusron kepada media di Media Centre Pemprov NTB, Mataram, Senin (30/1/2017).
Lebih lanjut, Yusron menyebutkan dari 3.784 unit kendaraan tersebut didominasi oleh 3.648 unit berplat hitam, 83 unit berplat kuning, dan 33 unit berplat merah.
Selain melakuan pendataan dan penertiban transportasi umum yang tidak layak jalan, pemerintah provinsi NTB bersama dengan SKPD terkait akan segera menetapkan rute-rute rawan kecelakaan baik di kawasan wisata maupun di luar kawasan.
Hal tersebut dilakukan untuk memberikan informasi dan kesadaran berkendara di jalan raya kepada para pengemudi. Penetapan rute rawan bencana tersebut akan ditindaklanjuti dengan perbaikan sarana dan prasarana jalan. "Akan ada perlakuan khusus seperti penambahan rambu dan penambahan pengamanan," ujar Yusron.
Saat ini beberapa lokasi yang masuk dalam kategori rawan kecelakaan antara lain Pusuk, Sembalun, Malimbu, dan Jembatan Kembar Lembar.