Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga konsumen di Jepang turun untuk bulan ke-10 berturut-turut, meskipun laju penurunan mereda karena naiknya harga minyak, yang mendukung harapan untuk kembali ke inflasi akhir tahun ini.
Berdasarkan data pemerintah Jepang yang dilansir Bloomberg, indeks harga konsumen (Consumer Price Index/CPI) inti yang tidak termasuk makanan segar turun 0,2% pada Desember 2016 dari tahun sebelumnya (yoy). Angka ini masih lebih tinggi dari perkiraan konsensus analis sebesar minus 0,3%.
Secara keseluruhan, indeks harga konsumen naik 0,3%, lebih tinggi dari perkiraan 0,2%, sedangkan indeks harga konsumen tidak termasuk makanan dan energi tidak berubah (perkiraan -0.1%).
Pelemahan yen dan penguatan harga minyak cenderung memacu inflasi tahun ini, meskipun masih ada pertanyaan apakah kenaikan CPI yang diharapkan dapat berlangsung secara berkelanjutan, mengingat adanya pertumbuhan upah dan belanja konsumen yang buruk.
Bank sentral Jepang (BOJ) diperkirakan tidak mengubah dalam rapat pada 30-31 Januari mendatang, namun ada beberapa prospek perubahan proyeksi pertumbuhan ekonomi, atau bahkan inflasi.
Hiroaki Muto, kepala ekonom Tokai Tokyo Research Center, mengatakan CPI inti kemungkinan akan kembali positif pada awal Februari, dan dapat mencapai 1% pada Oktober.
"Ini semua tentang harga energi tahun ini. Konsumsi swasta tetap rendah dan target inflasi 2% tidak akan terpenuhi,” kata Muto, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (27/1/2017).