Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SENTIMEN PASAR 26 JANUARI: Dari Skema Kontrak Migas Hingga Pertumbuhan Investasi

Kontrak baru migas melalui skema bagi hasil kotor (gross split) harus lebih menarik dari kontrak lama menggunakan skemabiaya yang dapat dikembalikan (cost recovery). Jika tidak, investor akan enggan menjalin kontrak kerja sama (production sharing contract /PSC) untuk menggarap blok-blok migas baru di Tanah Air. (Investor Daily)
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah berita dari dalam negeri menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Kamis (26/1/2017).

Berikut rinciannya:

Kontrak baru migas melalui skema bagi hasil kotor (gross split) harus lebih menarik dari kontrak lama menggunakan skema biaya yang dapat dikembalikan (cost recovery). Jika tidak, investor akan enggan menjalin kontrak kerja sama (production sharing contract /PSC) untuk menggarap blok-blok migas baru di Tanah Air. (Investor Daily)

Usaha Pertambangan Minerba. Regulasi mengenai tata cara divestasi perusahaan tambang yang terbit kemarin, tidak memberikan ketegasan soal waktu pelepasan saham. Dalam beleid itu, waktu pelepasan saham bagi pemegang kontrak karya (KK) dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yang berproduksi lebih dari 10 tahun tidak diatur secara spesifik. (Bisnis Indonesia)

Saham Grup Bakrie. Lama tidur panjang di harga Rp50 per saham, kemarin, nyaris semua saham Grup Bakrie serempak bangkit. Saham-saham itu bahkan menguasai posisi lima teratas saham dengan volume dan nilai perdagangan tertinggi. (Kontan)

Inflasi Hingga 2021. Bank Indonesia (BI) meyakini, inflasi secara nasional pada tahun ini masih akan berada dalam target sasaran yang ditetapkan bank sentral yaitu 4% plus minus 1%. Bahkan, bersama pemerintah, BI juga meyakini, Indonesia mampu membukukan inflasi yang semakin rendah hingga 2% pada 2021 mendatang. (Investor Daily)

Pertumbuhan Investasi. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat sepanjang 2016, realisasi investasi di Indonesia tumbuh 12,4% (yoy). Dengan nilai Rp612,8 triliun, pertumbuhan investasi tahun lalu masih lebih rendah dari pertumbuhan investasi 2015 yang mencapai 18% (yoy) (Kontan)

Kontrak Jalan Tol. Pemerintah segera menandatangani kontrak pengusahaan tiga proyek jalan tol senilai total Rp29 triliun yang pelelangannya telah dilakukan sejak tahun lalu. Ketiga proyek jalan tol tersebut tol Cileunyi—Sumedang—Dawuan (Cisumdawu) di Jawa Barat; Serang—Panimbang di Banten; dan Tebingtinggi—Parapat di Sumatra Utara. (Bisnis Indonesia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper