Bisnis.com, DENPASAR--Pusat pemberdayaan penyandang disabilitas Indonesia atau Puspadi Bali kewalahan menyediakan alat bantu penyangga dan kaki palsu untuk penyandang disabilitas, karena banyaknya permohonan.
Setiap bulan, Puspadi Bali memproduksi sekitar 12 kaki palsu dan 28-30 alat penyangga untuk membenarkan kaki (angkle foot ortosis], sedangkan daftar tunggu hingga saat ini sudah mencapai 40 orang.
"Permintaan sangat banyak," kata staf clinication phrostetic orthotics Puspadi Bali Selvia Suryadinata, Selasa (24/1/2017).
Ditemui di sela-sela membuat alat penyangga, Selvia menjelaskan banyaknya permohonan kaki palsu dan alat penyangga disebabkan jumlah penyandang disabilitas dan cerebral palsy. Selain itu, akhir-akhir ini banyak warga mengidap diabetes sehingga harus diamputasi kakinya, dan kecelakaan lalu lintas hingga stroke.
Proses pembuatan kaki palsu apabila non stop dikerjakan membutuhkan waktu sekitar 4 hari. Selvia memamaparkan seluruh kaki palsu dan alat penyangga yang dibuat Puspadi diberikan gratis kepada masyarakat yang mengajukan permohonan.
Syaratnya, mereka bersedia menjadi klien Puspadi dan bisa menggunakan alat bantu yang diberikan. Untuk mendapatkannya, masyarakat bisa mendatangi Yayasan Annika Linden di Jalan Bakung, Tohpati, Denpasar. Puspadi fokus membuat kaki palsu dan alat penyangga.
"Kalau misalnya dalam kondisi tertentu tidak memungkinkan menggunakan maka mohon maaf tidak bisa kami bantu," jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, meskipun diberikan secara gratis, Puspadi tetap memberikan kesempatan kepada masyarakat yang berniat menyumbang. Sebagai gambaran, harga kaki palsu di pasaran sekitar Rp7 juta per unit. Penggunanya, untuk anak kecil sekitar setiap 6 bulan sekali harus diganti, sedangkan orang dewasa masa penggunanya sekitar setahun dan harus diganti.