Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan sejumlah data ekonomi dari dalam dan luar negeri telah dirilis pada pekan ini.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yangditerima hari ini, mengemukakan data ekonomi tersebut adalah:
- Turunnya pasokan dukung minyak. Produksi minyak mentah OPEC turun drastis di Desember 2016.
- Prospek Tiongkok membaik. Inflasi Tiongkok melambat ke 2,1% YoY dari 2,3% YoY di Desember 2016. Surplus neraca perdagangan Tiongkok menipis ke US$40,8 miliar setelah ekspor anjlok 6% YoY dan impor tumbuh 3,1% YoY. IMF merevisi naik proyeksi pertumbuhan Tiongkok 2017 +0,3% menjadi 6,5% YoY.
- Pertumbuhan global akan membaik. World Bank merevisi turun 0,1% prospek pertumbuhan global ke 2,7% YoY di 2017. IMF mempertahankan proyeksinya yang 3,4% YoY
- Tekanan inflasi datang. Survei BI menunjukkan inflasi minggu I Jan 2017 diperkirakan 0,74% MoM (3,26% YoY). LPS memperkirakan inflasi pada 2017 dapat mencapai 4,7% YoY
- Pertumbuhan kredit akan membaik. Survei Perbankan BI memperkirakan rata-rata pertumbuhan kredit 2017 mencapai 13,1% YoY. OJK memproyeksikan pertumbuhan kredit 2017 bisa mencapai 12%
- Likuiditas dolar terjaga. Surplus neraca perdagangan Indonesia Desember 2016 naik ke US$992 juta setelah ekspor tumbuh 15,6% YoY dan impor tumbuh 5,8% YoY