Bisnis.com, JAKARTA – PT Astratel Nusantara mengucurkan dana senilai total Rp2,5 triliun untuk mengakuisisi 40% saham PT Baskhara Utama Sedaya (BUS) dari PT Interra Indo Resources.
Dengan akuisisi ini, Astratel menggenggam kepemilikan efektif sebesar 18% dalam PT Lintas Marga Sedaya (LMS), pengelola jalan tol Cikopo—Palimanan sepanjang 116 kilometer.
BUS adalah pemegang 45% saham LMS, di mana 55% sisanya dimiliki oleh Pluss Expressway Bhd, anak usaha UEM Group Bhd, operator jalan tol terbesar d Malaysia. Adapun penandatanganan perjanjian terkait pengalihan saham tersebut dilakukan pada Selasa (17/01).
Direktur Astratel Nusantara Wiwiek Santoso mengatakan, dana sebesar Rp2,5 triliun dikucurkan untuk menguasai 22,3% saham tol Cipali. Namun, jumlah saham yang telah efektif diakuisisi saat ini baru 18%, sementara sisanya masih dalam bentuk pinjaman pemegang saham yang nantinya akan dikonversi menjadi saham.
“Jadi sebetulnya sudah bisa dibilang kita akuisisi 22,3%. Itu akan sangat tergantung pemegang saham kapan pinjaman itu mau dikonversi menjadi saham,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Selasa (17/01).
Menurutnya, Astratel tertarik pada potensi jalan tol Cipali yang memiliki posisi strategis. Sebagai perusahaan yang berpengalaman dalam membangun tol Tangerang—Merak, pihaknya memahami bahwa jalan tol ini masih memerlukan waktu cukup lama untuk dapat menguntungkan secara finansial.
“Kontribusinya ke Astratel baru menambah konsesi saja, finansialnya belum. Trafiknya pasti masih menunggu karena pada saat dibangun belum akan langsung penuh. Rata-rata jalan tol memerlukan waktu 10 tahun sejak operasional untuk bisa menguntungkan,” ujarnya.
Astratel memiliki target menambah konsesi jalan tol sepanjang total 500 kilometer pada 2020. Dengan diakuisisinya Cipali, maka total konsesi yang digenggam Astratel mencapai total 342,8 kilometer.
Sejauh ini Astratel memiliki enam anak usaha dalam pengelolaan jalan tol, yang terdiri dari PT Marga Mandalasakti, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ruas tol Tangerang-Merak (72,45 km), di mana kepemilikan Astratel 79,3%, PT Marga Harjaya Infrastruktur, BUJT ruas tol Jombang-Mojokerto (40,5 km), kepemilikan Astratel 100%.
Lalu PT Marga Trans Nusantara, BUJT ruas tol Kunciran-Serpong (11,2 km), kepemilikan Astratel 40%, PT Trans Marga Jateng, BUJT ruas tol Semarang-Solo (72,6 km) kepemilikan Astratel 25% , PT Trans Bumi Serbaraja, BUJT ruas tol Serpong- Balaraja (30 km), kepemilikan Astratel 25% , dan PT Lintas Marga Sedaya, BUJT ruas tol Cikopo-Palimanan (116 km), kepemilikan efektif Astratel 18%
Adapun ruas tol Cipali memiliki panjang 116 km dan telah beroperasi penuh sejak Juni 2015 dengan periode konsesi hingga 21 Juli 2041. Ruas ini merupakan salah satu ruas terpanjang dalam jaringan tol Trans Jawa.