Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PELABUHAN PATIMBAN: Dana Rp500 Miliar Harus Terserap

Pemprov Jabar menargetkan dana pembebasan lahan untuk Pelabuhan Internasional Patimban, Subang yang diperkirakan mencapai Rp500 miliar harus terserap.
Pelabuhan Patimban/ilustrasi
Pelabuhan Patimban/ilustrasi

Bisnis.com, BANDUNG - Pemprov Jabar menargetkan dana pembebasan lahan untuk Pelabuhan Internasional Patimban, Subang, yang diperkirakan mencapai Rp500 miliar harus terserap.

Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mengatakan perhitungan di lapangan mencatat kebutuhan dana sekitar Rp500 miliar untuk pembebasan tanah. Ada 356 hektar tanah di darat, dan 300 hektar di bibir pantai. "Butuh Rp500 miliar karena total 656 hektar yang perlu pembebasan lahan. Dana Rp500 miliar ini harus terserap seluruhnya," katanya di Bandung, Jumat (13/1/2017).

Menurutnya, saat ini salah satu fasilitas yang telah Patimban miliki, yakni fasilitas Trestel 570 m, ditambah Causeway sepanjang 357,5 meter atau total 800 meter. Fasilitas ini menjorok ke laut kata Deddy harus ditambah 300 meter lagi. "Jadi 1,1 kilo meter kesana sebelum dibuat tempat sandaran kapal- kapal besar," ujarnya.

Selain fasilitas untuk kapal, ada infrastruktur penunjang pelabuhan yang segera dikembangkan seperti Jalan Akses berupa jalan tol, rel kereta api, Kelistrikan (PLTG atau PLTU), Supply air bersih, IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dan Reception Facilities. "Tol itu kalau diperlukan," katanya.

Selanjutnya, sebagai sarana pendukung, juga akan dibangun Sekolah/Akademi untuk menyiapkan SDM lokal yang akan menunjang keterampilan masyarakat agar mampu turut serta pada kemajuan Patimban."Di perencanaan akan ada jalan mobil juga dan jalan kereta. Jadi kita harapkan 2019 selesai ini semuanya, dan 2020 sudah beroprasi," harapnya.

Deddy menyakini Patimban akan menjadi pendongkrak ekonomi Jawa Barat jika arus barang ekspor impor sudah berlangsung. Selain itu ekonomi Subang dipastikan akan mengungguli daerah lainnya. "Masyaraat jangan jadi penonton, dia harus ikut terlibat menjadi pelaku dari pertumbuhan ekonomi itu sendiri," pungkasnya.

Kepala Dinas Perhubungan Jabar Deddy Taufik menambahkan dalam rancangannya, pelabuhan tersebut dirancang dengan total luas 356 hektar sisi darat dan 300 hektar sisi laut. Namun 300 hektar sisi laut tersebut menurutnya tidak akan berupa reklamasi besar-besaran. "Nggak akan ada reklamasi," katanya.

Menurutnya, pelabuhan yang berlokasi sekitar 70 kilometer dari pusat industri Jawa Barat ini diharapkan bisa memberikan pelayanan terbaik di sektor pelabuhan. Nantinya Patimban akan menjadi pusat logistik dan dalam pembangunannya juga didorong untuk dilakukan deliniasi kawasan.

“Agar dapat mengakomodasi kapal UCLS [ultra large container ships] berkapasitas 13.000 TEUs pada tahap pertama saja akan dibangun kapasitas throughput peti kemas sebesar 3,7 juta TEUs,” sebutnya.

Dihubungi terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa mengaku pihak Jepang sudah meminta Pemprov Jabar untuk mendukung pembangunan Patimban. Hal ini terlontar saat pihaknya menerima delegasi Jepang Lembaga Persahabatan Indonesia Hamamatsu (LPIH).

“Pembangunan megaproyek pelabuhan laut Patimban-Subang Insha Allah pendanaannya dari pemerintah Jepang. Pemprov hanya memperkuat dengan memberikan dorongan agar pembangunan sesuai rencana," ujarnya.

Konkretnya akan diwujudkan dalam bentuk bantuan perizinan, pembebasan lahan dan lain-lain. Iwa menyebutkan, saat ini sejumlah lahan di lokasi sudah akan dibebaskan oleh Pemkab Subang salah satunya jalan akses menuju pelabuhan. "Prosesnya sudah on going. Pembangunannya nanti mungkin akan memanfaatkan kemampuan Jepang dari sisi teknologi. Karena itu kan memang ranahnya,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper