Bisnis.com, WASHINGTON— Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menyatakan tidak akan mengirimkan wakilnya dalam pertemuan tahunan pejabat ekonomi dunia di Davos, Swiss pekan depan.
Keputusan tersebut diambil oleh Trump setelah pertemuan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum / WEF) yang dilaksanakan pada 17-20 Januari tersebut berdekatn dengan tanggal pelantikannya sebagai Presiden AS pada 20 Januari.
“Tidak ada perwakilan kami yang akan hadir,” ujar Juru Bicara Trump Hope Hicks, seperti dikutipi dari Bloomberg, Sabtu (14/1/2017).
Sementara itu, salah satu pejabat senior di tim transisi Trump mengatakan, penolakan pengiriman perwakilan ke Davos lebih karena isu yang akan diangkat dalam pertemuan di kota di Pegunungan Alpen Swiss tersebut.
Pejabat yang enggan disebut namanya itu melihat, isu naiknya pergerakan kaum populis di seluruh dunia akan menjadi bahasan utama. Seperti diketahui, Sang Raja Properti dinilai berhasil memenangkan kursi utama di Gedung Putih karena memainkan isu populis.
Studi dari WEF yang dirilis jelang pertemuan di Davos pun telah dirilis pekan ini. Laporan tersebut menyimpulkan bahwa pem ekonomi yang lambat setelah krisis keuangan global 2008/2009 telah melebarkan kesenjangan antara kaya dan miskin. Kondisi itu memicu rasa frustasi atas ekonomi dunia yang menyebabkan naiknya partai-partai populis.
Adapun, AS yang saat ini masih di bawah kendali Presiden Barack Obama, secara resmi akan tetap mengirimkan perwakilannya ke Davos melalui Wakil Presiden Joe Biden. Dia akan bergabung bersama 3.000 pejabat dan pengusaha dunia lainnya, seperti Perdana Menteri Inggris Theresa May dan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma.
Sementara Trump dan pejabatnya mendeklarasikan diri tidak akan menghadiri WEF, Presiden China Xi Jinping justru melakukan hal sebaliknya. Jinping akan menjadi presiden China pertama sepanjang sejarah yang akan hadir dalam pertemuan itu. Dia akan membawa rombongan CEO asal Negeri Panda ke Davos. Hal itu tak lepas dari sikap China yang menginginkan arus globalisasi dan perdagangan global terus meningkat.