Bisnis.com JAKARTA – PT Pupuk Indonesia menargetkan peningkatan kapasitas pupuk NPK menjadi 4 juta ton atau naik hampir dua kali lipat pada 2018.
Direktur Keuangan PT Pupuk Indonesia Indarto Pamoengkas mengatakan saat ini kapasitas pabrik pupuk NPK PT Pupuk Indonesia beserta anak usahanya mencapai 2,7 juta ton yang diproduksi oleh Pupuk Kujang, Petrokimia Gresik, dan Pupuk Kaltim.
“NPK di Kujang, Petrokimia Gresik, dan di Pupuk Kaltim total 2,7 juta ton. Harapan kami nanti bisa ditingkatkan jadi 4 juta ton pada 2018. Untuk nilai investasinya kami belum mengerucut pada satu angka,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (9/1/2017).
Seperti diketahui, industri pupuk dalam negeri di pasar global sudah mengalami kelebihan pasokan, khususnya untuk suplai pupuk urea, maka perusahaan akan mulai serius menggarap pasar pupuk majemuk atau pupuk NPK.
Adapun untuk urea, perusahaan akan mempertahankan kebutuhan dalam negeri dengan kerja sama operasi (KSO) sekitar 9,5 juta ton.
Hal tersebut perlu dilakukan karena harga pupuk urea lebih murah dibanding negara seperti China dan Malaysia yang diakibatkan harga gas yang tidak kompetitif.
Saat ini perusahaan masih melakukan kelayakan studi untuk memutuskan pemilihan metode yang digunakan dalan membangun pabrik NPK.
“Ada beberapa cara untuk membangun pabrik NPK. Bisa blending ata chemical. Memang yang paling murah blending. Tinggal Pospor ditambah Kalium, tapi kadang dari sisi kualitas tentu masih kalah dengan chemical dan itu semua menggunakan mesin jadi presisi lebih bagus,”terangnya.