Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Kontroversi DLP, Begini Sikap Ikatan Alumni Dokter

Ikatan Alumni Kedokteran Universitas Syiah Kuala menyampaikan Program Dokter Layanan Primer yang dicanangkan pemerintah perlu disosialisasikan secara lebih luas kepada masyarakat, terutama kalangan dokter agar memperoleh pemahaman yang baik.
Ilustrasi dokter di ruang operasi bedah./Reuters-Michael Buholzer
Ilustrasi dokter di ruang operasi bedah./Reuters-Michael Buholzer

Bisnis.com, JAKARTA - Ikatan Alumni Kedokteran Universitas Syiah Kuala menyampaikan Program Dokter Layanan Primer yang dicanangkan pemerintah perlu disosialisasikan secara lebih luas kepada masyarakat, terutama kalangan dokter agar memperoleh pemahaman yang baik.

Program Dokter Layanan Primer (DLP) menjadi kontroversi di kalangan dunia kedokteran karena ada anggapan program pendidikan itu berlawanan dengan Undang-undang Praktik Kedokteran dengan adanya Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) yang baru berjalan pada 2012.

Menanggapi polemik itu, Ketua IAKU Nasrul Musadir mengaku enggan mengambil sikap setuju atau tidak terkait pelaksanaan kebijakan tersebut.

Pihaknya akan mengkaji lebih dalam terkait dampak positif dan negatif pelaksanaan kebijakan DLP. “Kami tak dalam pihak yang menyatakan setuju atau tidak.

"Saya kira ada peran IDI di sana, peran Kementerian Kesehatan, kami lebih banyak berinteraksi kepada masyarakat,” ujarnya saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Senin (9/1/2017).

Terlepas dari adanya program DLP atau tidak, dia melanjutkan, para dokter perlu meningkatkan layanan kesehatan secara nasional. Salah satunya dengan penempatan kerja dokter di berbagai wilayah terpencil di Indonesia demi terealisasinya standar kesehatan masyarakat yang tinggi.

“Kami sampaikan dokter itu seharusnya ada di mana saja. Kalau di kota, mungkin kebutuhannya disesuaikan, terutama di lini pertama, dokter di pedalaman perlu ada 24 jam,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper