Bisnis.com, JAKARTA - Harga cabai rawit yang dipasarkan di sejumlah pasar tradisional di daerah masih tetap pedas. Di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, selama beberapa hari terakhir harga cabai rawit menembus Rp120.000 per kilogram.
Pedagang bumbu dapur Daryati (40) di Pekalongan, Sabtu (7/1/2017), mengatakan kenaikan harga cabai rawit ini karena diduga dipicu pasokan dari sejumlah sentra produksi cabai terus berkurang akibat adanya serangan hama.
"Semula harga cabai rawit ini hanya Rp50.000 per kg tetapi sepekan terakhir ini telah menembus Rp120.000 per kg. Berdasar informasi, kenaikan harga cabai ini sebabkan banyak tanaman cabai diserang hama sehingga petani gagal panen," katanya.
Dia mengatakan dengan adanya kenaikan harga ini mengakibatkan pendapatan para pedagang yang semula mampu mencapai Rp1,5 juta per hari kini turun sekitar 30%.
"Saat ini, kami mengurangi pembelian cabai karena takut membusuk akibat lama terjual. Dengan adanya kenaikan harga cabai rawit ini, permintaan masyarakat terhadap barang terasa pedas ini turun," katanya.
Selain cabai rawit, kata dia, kenaikan harga juga diikuti jenis sayuran, seperti kubis semula Rp5.000 per kg kini naik menjadi Rp9.000 per kg dan bawang merah Rp24.000 per kg naik menjadi Rp30.000 per kg.
"Adapun untuk jenis cabai merah justru turun, yaitu semula Rp35.000 per kg turun Rp25.000 per kg, cabai hijau semula Rp26.000 per kg turun Rp20.000 per kg. Kami hanya berharap pada pemerintah mampu mengembalikan kenaikan harga cabai rawit ini agar bisa kembali normal," katanya.
Di Pangkalpinang, harga cabai rawit di Pasar Induk Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, naik drastis ke angka Rp130.000 per kg karena stok kurang dan pasokan tersendat.
"Harga cabai rawit kini cukup tinggi biasanya kisaran Rp50.000 per kg, pasokan sangat sulit didapat untuk hari ini saja persediaan cabai rawit saya sudah habis," kata seorang pedagang, Ari di Pangkalpinang, Sabtu.
Menurut dia, hasil panen petani menurun drastis akibat cuaca yang sering hujan sehingga banyak tanaman cabai yang mati akibatnya berdampak langsung terhadap harga yang naik cukup tinggi.
"Pasokan dari petani lokal atau pun dari daerah asal pengirim seperti dari Pulau sumatera dan Jawa sudah sulit didapat kalaupun ada sangat terbatas," ujarnya.
Dia mengatakan akibat kenaikan tersebut banyak pelanggannya yang mengeluh dan mengurangi permintaan, sementara itu harga bawang merah turun menjadi Rp35.000 per kg dari sebelumnya Rp48.000 per kg, harga bawang putih bertahan Rp35.000 per kg.
"Pelanggan mengeluh karena terlalu mahal, banyak juga dari mereka yang tidak jadi membeli, sedangkan stok bawang untuk saat ini masih cukup untuk memenuhi permintaan," ujarnya.