Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Penularan Zoonosis Sejak Dini, Kementan Latih Dokter Hewan Cilik

Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) telah melatih sedikitnya 960 siswa Sekolah Dasar (SD) untuk menjadi dokter hewan cilik. Prpgram ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pentingnya pencegahan penularan zoonosis sejak dini.
Dokter Hewan Cilik. /beritajakarta
Dokter Hewan Cilik. /beritajakarta

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) melatih sedikitnya 960 siswa sekolah dasar (SD) untuk menjadi dokter hewan cilik. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pentingnya pencegahan penularan zoonosis sejak dini.

Zoonosis adalah suatu penyakit atau infeksi yang secara alami ditularkan dari hewan vertebrata ke manusia. Beberapa penyakit hewan yang dapat tertular langsung pada manusia misalnya Rabies dan Tubercolosis.

“Program pelatihan dokter hewan cilik ini dilakukan dengan harapan mereka akan dapat menjadi duta atau kader pencegahan penularan zoonosis khususnya Rabies, di mana lebih dari 50% korbannya adalah anak–anak,” ujar keterangan resmi yang dipublikasikan Ditjen Peternakan Kementan, Jumat (6/1/2017).

Program Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Zoonosis yang di inisiasi oleh Ditjen Peternakan ini telah dilakukan di 12 propinsi di Indonesia. Program tersebut menggunakan pendekatan kepada siswa Sekolah Dasar (SD) dengan usia 9 – 12 tahun.

Materi yang diberikan pada program KIE Zoonosis khususnya Rabies mencakup pengetahuan dasar tentang zoonosis, pengetahuan dasar mengenai rabies, dan tindakan pencegahan gigitan anjing yang lebih dikenal dengan Rahasia siguguk.

Ateri lain yang juga diberikan yaitu pengetahuan tentang tindakan pertolongan pertama apabila digigit oleh Hewan Penular Rabies, dan menyebarkan informasi terkait rabies kepada teman di sekolah ataupun di lingkungan rumahnya.

Selain itu, dokter hewan cilik juga diperkenalkan dengan janji dokter hewan cilik. Janji itu berisi pesan bahwa dokter hewan cilik akan turut berperan aktif memberikan informasi tentang bahaya rabies, melaporkan kepada orang tua, aparat desa atau dinas peternakan bila ada kasus gigitan anjing pada manusia yang mereka ketahui.

Mereka juga diharapkan dapat memberikan contoh-contoh yang benar dalam hal pemeliharaan anjing dan langkah-langkah yang dilakukan bila terjadi kasus gigitan anjing pada manusia, serta berbagi tentang rahasia siguguk kepada teman dan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper