Kabar24.com, JAKARTA – Anggota Komisi I Bobby Adhityo Rizaldi mendukung sepenuhnya investigasi terhadap pembelian helikopter jenis Agusta Westland (AW)-101 oleh TNI Angkatan Udara (AU).
Sebab, Bobby mengaku tidak mengetahui rencana pembelian helikopter pengankut. “Kita tahunya mau beli helikopter VVIP yang tidak jadi,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (29/12/2016).
Bobby menceritakan bahwa pembelian AW-101 sempat menjadi polemik pada 2015. AW-101 yang diperuntukkan untuk transportasi kepresidenan dan tamu VVIP ditolak karena melanggar Undang-undang Nomor 16/2012 Tentang Industri Pertahanan (UU Inhan).
Pesawat asal Inggris dan Italia itu tidak memenuhi prasyarat kandungan komponen lokal dalam pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) dari luar negeri. Adapun pembelian helikopter AW-101 kembali muncul dengan peruntukkan evakuasi korban bencana.
Hal tersebut, kata Bobby, yang perlu dijelaskan oleh pemerintah dan TNI AU. “Helikopter transportasi kepresidenan dan tamu VVIP, Indonesia jelas bisa produksi sendiri. Pesawat angkut memang selama ini masih pengadaan dari luar negeri,” katanya.
Polemiknya, tipe yang digunakan untuk helikopter angkut sama dengan helikopter VVIP. Apabila memang menyalahi aturan, TNI AU harus mengikuti sanksi untuk membatalkan pembelian AW-101.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
