Bisnis.com, JAKARTA - Badan Urusan Logistik (Bulog) dinilai perlu meningkatkan teknologi penyimpangan beras di gudang lembaga tersebut, guna menjaga kualitas berasnya.
"Penyimpanan beras di gudang Bulog tanpa teknologi seperti pengaturan suhu ruangan sangat rentan menurunkan kualitas beras yang disimpan," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR Viva Yoga Mauladi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (22/12/2016).
Menurut dia turunnya kualitas beras yang disimpan tanpa teknologi memadai antara lain karena faktor cuaca serta serangan hama dan mikro organisme.
Sehingga, lanjutnya perlu segera penerapan teknologi penyimpanan di gudang Bulog agar beras bisa tahan lama tanpa mengurangi kualitasnya.
Politisi Partai Amanat Nasional itu berpendapat sebagian besar gudang Bulog merupakan peninggalan zaman Belanda.
Karena belum tersentuh oleh penerapan teknologi modern yang lebih kontemporer, maka gudang-gundag tersebut dinilai hanya memiliki daya simpan hanya sekitar 3-6 bulan.
Untuk itu, ujar dia Bulog perlu untuk segera melakukan revitalisasi dengan menerapan teknologi penyimpanan seperti yang terdapat di sejumlah negara maju.
Jika persoalan teknologi penyimpanan di gudang ini tidak segera dimodernisasi, Viva Yoga menyatakan kencemasannya karena akan dapat berpengaruh terhadap target swasembada beras Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan stok bahan pangan akan mencukupi hingga enam bulan mendatang.
"Stok sembako enggak perlu dikuatirkan. Beras Bulog cukup dalam enam bulan ke depan," kata Menteri Enggartiasto di Jakarta, Selasa (29/11).
Sementara persediaan pangan secara keseluruhan diperkirakan mencukupi hingga Februari 2017.
Bulog Revitalisasi Teknologi Penyimpanan Beras
Badan Urusan Logistik (Bulog) dinilai perlu meningkatkan teknologi penyimpangan beras di gudang lembaga tersebut, guna menjaga kualitas berasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu