Bisnis.com, PEKANBARU-- Asian Agri memberikan dana insentif sebesar Rp2,62 Miliar kepada perwakilan enam asosiasi KUD yang menaungi sekitar 29.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang telah memperoleh sertifikasi berkelanjutan di bidang kelapa sawit (Sustainable Palm Oil Certification).
Dana tersebut merupakan insentif dari penjualan minyak sawit berkelanjutan yang diserap oleh pasar internasional selama tahun penjualan 2015. Para petani kelapa sawit binaan Asian Agri sudah membuktikan konsistensi mereka dalam penerapan praktik pengelolaan kebun sawit berkelanjutan sehingga diberikan dana insentif untuk mempertahankan kualitas sawit petani.
“Pasar negara-negara Eropa sangat terbuka bagi produk-produk kelapa sawit dari perkebunan yang memenuhi prinsip keberlanjutan,” ujar Direktur Asian Agri Freddy Widjaya dalam siaran pers yang diterima bisnis.com, Kamis (22/12)
Penyerahan dana insentif dilakukan di Jakarta, pada Rabu 21/12) yang dihadiri Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Direktur Asian Agri Freddy Widjaya.
Freddy mengatakan penyerahan bantuan insentif ini merupakan penghargaan dan apresiasi kepada para petani kelapa sawit sebagai pahlawan devisa yang telah menerapkan praktik perkebunan lestari dan berkelanjutan. Kemitraan dengan petani sawit memungkinkan Asian Agri secara konsisten mendampingi petani untuk memperoleh hasil yang optimal dan berkelanjutan sehingga memperoleh kepastian akses dan pasar ekspor.
Freddy Widjaya menjelaskan bahwa pembagian premi (premium sharing) ini merupakan komitmen perusahaan untuk terus mendukung industri sawit Indonesia yang berkelanjutan.
Sejak tahun 2011, Asian Agri secara konsisten mendampingi petani plasmanya memperoleh sertifikat internasional baik RSPO maupun ISCC. Pasar internasional, terutama negara-negara Eropa, merupakan pasar yang potensial bagi ekspor minyak sawit bersertifikasi internasional, sedangkan premi yang akan dihasilkan nantinya merupakan insentif tambahan bagi petani.
Premi penjualan minyak sawit berkelanjutan tahun 2015 ini dibagikan oleh Asian Agri melalui enam asosiasi KUD yang menangungi lebih dari 71 KUD untuk 29.000 petani plasma binaan yang mengelola 60.000 ha kebun sawit.
“Kami berharap premi yang diserahkan ini akan dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan petani secara kolektif, seperti perbaikan infrastruktur desa, pelatihan praktik ramah lingkungan, peningkatan kapasitas petani maupun hal-hal lain untuk kesejahteraan petani. Komitmen kami untuk berbagi premi penjualan minyak sawit berkelanjutan ini tentunya akan didasari oleh kondisi pasar pada tahun yang sedang berjalan dan prinsip kemitraan yang saling menguntungkan,” lanjut Freddy.