Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Donggi Senoro LNG Pasok 1 Kargo ke PLTGU Muara Karang

PT Donggi-Senoro Liquefied Natural Gas (LNG) mengirim 1 kargo ke Pembangkit Listrik Gas dan Uap (PLTGU) Muara Karang sebesar 1 kargo.
Donggi Senoro plant/donggisenorolng.co.id
Donggi Senoro plant/donggisenorolng.co.id
Bisnis.com, JAKARTA--PT Donggi-Senoro Liquefied Natural Gas (LNG) mengirim 1 kargo ke Pembangkit Listrik Gas dan Uap (PLTGU) Muara Karang sebesar 1 kargo.  

Direktur Urusan Korporasi PT Donggi-Senoro LNG Aditya Mandala mengatakan tahun ini pihaknya bisa memproduksi 40 kargo LNG dari target 36 kargo. 

Menurutnya, seluruh gas yang diproduksi telah dikirim ke konsumen yang sebagian besar merupakan konsumen jangka panjang. Dari 40 kargo yang dihasilkan, 39 kargo di antaranya untuk memenuhi kebutuhan konsumen jangka panjang yang berasal dari Jepang dan Korea Selatan. 

Sebenarnya, komitmen konsumen jangka panjang pada 2016 adalah 36 kargo, namun karena domestik tak mampu menyerap, tiga kargo lainnya diserap pasar spot. Hanya satu kargo LNG yang disalurkan ke PLTGU Muara Karang.

"Dari 40 kargo, 1 kargo ke domestik," ujarnya di Jakarta, Rabu (21/12).

Sejak beroperasi pada 2015, pihaknya telah mengirim 51 kargo LNG yaitu 11 kargo di 2015 dan 40 kargo di 2016. Adapun, tahun depan pihaknya menargetkan agar bisa mencapai angka yang sama dengan tahun ini. 

Tahun depan, pihaknya memiliki komitmen untuk memenuhi konsumen jangka panjang sebanyak 31 kargo. Sisanya, katanya, bisa dijual untuk memenuhi kebutuhan domestik. 

Sayangnya, katanya, untuk kebutuhan di kuartal I/2017, belum ada pasar domestik yang mau menyerap. Oleh karena itu, pihaknya masih menawarkan kepada pembeli domestik seperti PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Perusahaan Gas Negara, Tbk dan PT Pertamina (Persero) untuk menyerap gasnya untuk periode berikutnya.

Sesuai dengan ketentuan, sebelum menjualnya ke pasar spot, pihaknya harus mencari kemungkinan pembeli di domestik terlebih dahulu. Bila tak ada pembeli, setelah itu barulah Direktorat Jenderla Minyak dan Gas Bumi bisa memberikan rekomendasi untuk mengekspor gas tersebut. Pasalnya, selain harga, pihaknya pun harus bisa memastikan pasar mana yang akan menyerap ketika produksi menyentuh titik puncak. 

"Domestik kenapa sedikit, kami juga lagi menunggu kalau ada kebutuhan dari PLN, PGN, Pertamina. Kalau window-nya cocok, kami pasti akan bantu."

Adapun, kilang yang berkapasitas 2 juta ton per tahun itu menerima pasokan gas dari JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi di Blok Senoro Toili dan PT Pertamina EP di Blok Matindok. Secara total, Blok Senoro Toili sebanyak 310 juta kaki kubik per hari (million cubic feet per day/MMscfd) dan Blok Matindok sebesar 105 MMscfd. Dari pasokan tersebut, hanya 335 MMscfd di antaranya yang diterima Kilang DSLNG karena 55 MMscfd menyuplai kebutuhan pabrik amonia dan 25 MMscfd untuk PLN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper