Bisnis.com, PONTIANAK – Bank Indonesia mendorong pelaku usaha e-commerce untuk memperluas pangsa pasar di Kalimantan Barat mengingat daerah ini memiliki industri usaha kecil, mikro dan menengah yang tengah menggeliat.
Kepala BI Perwakilan Kalbar Dwi Suslamanto mengatakan pangsa pasar e-commerce di Kalbar masih rendah yakni sebesar 0,56% dari produk domestik regional bruto dan jika Kalbar serius menggarapnya bisa memperoleh tambahan aktivitas perekonomian hingga Rp4 triliun untuk provinsi ini.
“Angka itu berada di bawah nasional yang tercatat 0,65%. Kalau dicermati, potensi teknologi digital di Indonesia sedang berkembang pesat dengan adanya sharing economy dan digital economy,” kata Dwi kepada Bisnis.com, Rabu (14/12/2016).
Dia menyebutkan pangsa e-commerce di Kalbar bisa memberikan potensi perekonomian daerah, pasalnya pihaknya melihat sektor informasi dan komunikasi memberikan kontribusi untuk Kalbar selama 5 tahun terakhir rerata mencapai 11,57% year on year (y-o-y).
Bahkan, industri e-commerce di Kalbar juga sangat dekat dengan konsumen dan produsen usia produksi yang mulai menekuni industri UMKM sehingga berdampak menciptakan nilai tambah dan menambah basis konsumen kelas menengah.
Untuk mewujudkan itu maka Bank Indonesia, lanjutnya, terus mendorong digitalitasi layanan keuangan dengan memfasilitasi pelaku UMKM dengan perbankan dalam bertransaksi secara nontunai.
“Kami terus mengembangkan UMKM melalui dua pendekatan utama pertama mendekatkan intermediasi perbankan kepada pelaku UMKM dengan mewajibakn bank umum memberikan total kredit secara bertahap kepada UMKM,” ujarnya.
Di Kalbar, kata dia, rasio kredit UMKM terhadap PDB mencapai 10,04%, rasio kredit UMKM terhadap total kredit mencapai 24,87% dan rasio jumlah rekening kredit UMKM terhadap total kredit mencapai 31,27%.