Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan riset data perhotelan global, STR melansir kinerja perhotelan Singapura mengalami penurunan tiga parameter kunci akibat virus zika.
Berdasarkan laporan STR yang diterima Bisnis.com, Senin (13/12/2016), tingkat keterisian kamar atau okupansi hotel di Singapura turun 1,8% menjadi 81,1% per November 2016. Penurunan okupansi juga membuat tarif rata-rata harian terkoreksi 4,2% menjadi Sin$273,49. Maka, pendapatan rata-rata per kamar atau revenue per available room (RevPar) juga turun 5,9% menjadi Sin$221,74.
STR mencatat, tingkat okupansi di November 2016 lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata sepuluh bulan 2016 sebesar 81,7%. "Analis STR mencatat, pasar masih berjuang keras sejak kekhawatiran virus Zika merebak pada Agustus lalu," tulis STR.
Dalam laporan sebelumnya, tarif rata-rata harian dan RevPAR mengalami koreksi tajam dibandingkan dengan posisi September kendati tingkat okupansi per November mengalami kenaikan. Per Oktober 2016, okupansi hotel Singapura tercatat 79,1%.
Sementara itu, tarif rata-rata harian dan RevPAR per September 2016 tercatat Sin$308,38 dan Sin$244,02. Dengan kata lain, hanya dalam dua bulan tarif rata-rata harian turun 11,31% sedangkan RevPAR turun 10,04%.