Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan-perusahaan nasional diimbau untuk turut mendorong kekuatan ekonomi dalam negeri dengan meningkatkan produktivitas dan inovasi demi merebut pangsa pasar milik sendiri.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan para pemimpin perusahaan harus bekerja untuk masa depan, bukan hanya untuk masa sekarang. Jika pengamat ekonomi menanggapi ketidakpastian dengan asumsi, maka pemimpin perusahaan harus menghadapinya dengan realisasi kenyataan.
“Jika pemangku kepentingan lengah maka akan menghadapi masalah, masyarakat juga terkena imbas,”tuturnya.
Di tengah ketidakpastian ekonomi dan persaingan global yang ketat, seluruh pihak seharusnya memanfaatkan peluang untuk tumbuh. Caranya, melihat kekuatan dalam negeri dan berpikir nasionalis.
Wapres Kalla menggambarkan, penduduk Indonesia terbilang sangat banyak mencapai 250 juta jiwa lebih. Namun pada saat yang sama, negara masih memenuhi kebutuhan masyarakat melalui impor, terutama bahan pangan.
Artinya, pangsa pasar nasional masih sangat terbuka, terlebih dengan perkembangan kebutuhan seiring dengan industri yang terus berkembang. Maka dibutuhkan banyak inovasi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri tersebut.
Jika melihat kondisi negara lain, dia mencontohkan, masyarakat usia muda di Jepang mengalami penurunan, sementara China menerapkan kebijakan proteksi. Fenomena itu justru menjadi momentum Indonesia untuk memperbaiki diri dan memenangkan persaingan global.