Bisnis.com, JAKARTA--Kelanjutan pembangunan pelabuhan baru di Sorong, Papua Barat, yang akan dikerjakan oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), masih belum jelas.
Adapun, penyebab ketidakjelasan proyek ini karena BUMN pelat merah tersebut masih menunggu penegasan pemerintah melalui Peraturan Presiden.
Elvyn G. Masassya, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, mengatakan proyek pelabuhan di Sorong sudah masuk dalam pipeline proyek strategis yang akan dikerjakan oleh perusahaan.
"Saat ini, [Pelindo II] masih menunggu Perpres penugasan. Secara paralel proses administrasi dan feasibility study sudah dikerjakan, termasuk pengusulan master plan sudah diajukan kepada Kemenhub," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (8/12).
Sambil menunggu Perpres, dia menegaskan Pelindo II telah mempersiapkan dana investasinya. Jika penugasan selesai, Elvyn berhadap Pelindo II dapat memulai konstruksi proyek ini pada tahun depan.
Sementara itu, Direktur Teknik dan Manajemen Risiko Pelindo II Dani Rusli Utama menambahkan penegasan bagi perusahaan melalui Perpres diperlukan karena Pepres No.3 Tahun 2016 proyek strategis yang dikeluarkan tahun ini belum merinci jelas. Produk peraturan itu hanya menegaskan pembangunan pelabuhan Sorong.
Padahal, dia menuturkan di sekitar Sorong terdapat dua pelabuhan eksisting yakni Pelabuhan Sorong di kota Sorong milik PT Pelindo IV dan Pelabuhan Arar milik Kemenhub.
"Perlu ditegaskan lagi Sorongnya yang mana dan siapa yang mengeksekusi," ujarnya.
Dia mengatakan perusahaan telah meminta kepada Kementerian BUMN sebagai shareholder Pelindo II terkait kejelasan penugasan proyek tersebut. Kementerian BUMN juga telah meneruskan permintaan ini kepada Menko Perekonomian agar segera dikeluarkan Perpresnya.
"Kami terus melakukan pembahasan intensif soal ini," ujarnya. Seperti diketahui, Pelindo II telah memiliki rencana membangun pelabuhan baru di Seget, Sorong, Papua Barat. Sebelumnya, Pelindo II telah menyiapkan pembebasan lahan di Seget. Namun, rencana tersebut tidak dapat dijalankan karena pembangunan pelabuhan umum baru harus mendapatkan persetujuan pemerintah.
Mulai tahun ini, Pelindo IV berencana mengembangkan Pelabuhan Sorong milik perusahaan dengan memanfaatkan dana penanaman modal negara senilai Rp2 triliun.
Sementara itu, Pelindo IV juga diperkirakan akan menerima kontrak KSP dari pemerintah atas Pelabuhan Arar. Tidak hanya Arar, Pelindo IV akan menerima Pelabuhan Manokwari dan Merauke, Papua.