Bisnis.com, MAKASSAR - Produsen semen asal Sulawesi Selatan, Semen Bosowa, mematok target penjualan sebanyak 5 juta ton pada tahun depan kendati permintaan pasar dalam negeri diproyeksi cenderung stagnan pada 2017.
CEO Semen Bosowa Sadikin Aksa mengatakan wilayah timur akan menjadi penyerap tertinggi produk perusahaan meski wilayah lain tetap mencatatkan pertumbuhan secara tahunan.
"Sejauh ini, kinerja penjualan kami secara kumulatif telah mencapai 3,5 juta ton dan optimal hingga akhir 2016 diproyeksi bisa capai 3,7 juta ton," katanya di Makassar, Rabu (7/12/2016).
Adapun untuk tahun depan, permintaan pasar yang cenderung stagnan diharapkan bisa teratasi dengan percepatan realisasi proyek-proyek infrastruktur yang dilakukan oleh swasta maupun pemerintah.
Dengan kondisi tersebut, kata Sadikin, performa penjualan perusahaan secara nasional bisa menyentuh angka 5 juta ton yang ditopang oleh peningkatan kualitas produk dan penetrasi pada wilayah-wilayah dengan laju pembangunan yang relatif tinggi.
Sejauh ini, Semen Bosowa secara grup memiliki sejumlah unit bisnis pengelolaan dan produkso semen yang memiliki integrasi secara penuh maupun sebagian (semi integrated).
Secara terperinci, unit pertama full integrated berada di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan dengan kapasitas produksi 2 juta ton klinker serta kapasitas produksi maksimal mencapai 4,2 juta ton.
Selain itu, masih terdapat pula Line 2 di Maros milik perusahaan yang memiliki kapasitas produksi hingga 1,8 juta ton per tahun.
Kemudian unit Batam Kepulauan Riau yang memiliki pengelolaan semi integrated dengan kapasitas produksi sebesar 1,2 juta ton per tahun. Serta di Banyuwangi berupa packing plant yang memiliki kapasitas sebesar 2 juta ton per tahun.
"Kami juga telah menyiapkan serangkaian langkah strategis untuk menjaga penguasaan pasar di wilayah timur tetap terjaga. Timur memang jadi pasar utama kami, sedangkan wilayah lain pengembangan penjualan tetap secara simultan," paparnya.
Deputy CEO Semen Bosowa Rachmat Kaimuddin mengatakan pihaknya juga memastikan tidak melakukan opsi penaikan harga untuk menjaga pangsa pasar Bosowa tetap terjaga sekaligus menjaga tren pertumbuhan pada tahun depan.
Menurutnya, konsumen dinilai sangat paham jika harga Bosowa itu sangat kompetitif, namun memiliki kualitas yang teruji.
Dengan demikian, opsi penaikan harga tidak akan dilakukan, tetapi akan dilakukan beragam efesiensi produksi serta pembenahan perencanaan, pengadaan, manufaktur dan distribusi. "Tentunya hal itu kami lakukan tanpa mengurangi komitmen terhadap kualitas dan pelayanan," katanya.