Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Lima Proyek Baru Metland Tahun Depan

PT Metropolitan Land Tbk. atau Metland berencana mengembangkan lima proyek baru pada tahun 2017. Proyek tersebut akan mencakup apartemen, kondominium hotel, ruang perkantoran, dan pusat ritel.
Metropolitan Land/grandmetropolitan.co.id
Metropolitan Land/grandmetropolitan.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT Metropolitan Land Tbk. atau Metland berencana mengembangkan  lima proyek baru pada tahun 2017. Proyek tersebut akan mencakup apartemen, kondominium hotel, ruang perkantoran, dan pusat ritel.

Proyek pertama yakni apartemen Kaliana yang berada di dalam kawasan Metland Transyogi, Cileungsi, Jawa Barat. Di atas lahan seluas 3.170 meter persegi (m2) perseroan akan membangun empat menara setinggi 22 lantai dengan total setiap menara sekitar 459 unit.

Saat ini Metland telah memasarkan menara pertama yang rencananya akan mulai pemancangan tiang perdana pada Januari mendatang. Pada menara penjualan telah mencapai angka 40% dengan rentang harga Rp250 – Rp300 juta per unit.

Vice President Director PT Metropolitan Land Tbk. Anhar Sudradjat mengatakan, nilai konstruksi masing-masing menara akan menelan biaya sekitar Rp150 miliar. Apartemen yang akan berdiri di wilayah yang sudah matang ini akan mengusung konsep hunian bagi masyarakat urban.

Anhar menuturkan pada proyek kedua perusahaan juga akan mengembangkan satu menara apartemen di Metland Tambun. Apartemen yang akan merangkum 475 unit tersebut berdiri di atas lahan seluas 2.200 m2.

Selanjutnya, perusahaan akan membangun kondominium hotel atau kondotel di Bandar Lampung. Dengan lahan seluas 2.040 m2 di tengah kota Lampung, perseroan menargetkan dapat memasarkan 70 – 80% dari total 200 unit kondotel.

Harga untuk setiap unit kondotel di Lampung berkisar antara Rp700 juta – Rp 1 miliar. Metland memperkirakan proyek ini akan menelan investasi sekitar Rp100 miliar dengan konsep hotel bintang empat.

Menurut Anhar, saat ini Lampung berhasil menjadi kota dengan okupansi hotel tertinggi di Indonesia dan mengalahkan Bali. Peluang ini yang mendorong Metland mengembangkan produk kondotel untuk para investor.

“Sekitar dua tahun ini proyek strategis pemerintah yakni tol trans Sumatera dan to laut mampu menjadikan Lampung sebagai kota persinggahan yang mendongkrak bisnis perhotelannya. Rata-rata di sana okupansi 60%, ini menjadi angka tertinggi di banding wilayah lain,” katanya di Jakarta, Selasa (6/12/2016).

Proyek keempat yakni Metropolitan Mall @Metland Cibitung seluas 30.200 m2 untuk tahap pertama. Anhar menargetkan pada pertengahan 2017 mendatang pusat ritel ini sudah dapat dibuka dan beroperasi seiring selesainya Stasiun Telaga Murni yang berada di dalam kawasan Metland Cibitung.

Anhar optimis dengan beroperasinya stasiun kereta api listrik tersebut akan mendongkrak pengunjung Metropolitan Mall @Metland Cibitung yang dibangun dengan nilai investasi Rp200 miliar.

Proyek terakhir yakni pengembangan tahap satu kawasan terpadu @Metland Cyber City seluas 1,3 hektare yang diperuntukan bagi kalangan menegah atas. Proyek hasil kerjasama perusahaan dengan operator ruang bisnis asal Singapura, Ascendas ini akan menawarkan tiga menara yang diperuntukan sebagai apartemen dan ruang perkantoran.

Anhar menuturkan perusahaan juga akan mengenalkan konsep baru dan pertama di Indonesia dalam satu menara yakni WOHO atau Work Office Home Office. Konsep ini akan meminimalisir kelemahan dari konsep Small Office Home Office atau SOHO yang kini marak bagi perusahaan rintisan. 

“Kalau SOHO kan dalam satu koridor di dalamnya rumah dan kantor. Kalau WOHO yang sedang marak di Singapura ini dibuat dua lantai rumah dan ruang perkantornya tetapi dengan akses yang berbeda. Misal untuk ke kantor menggunakan lift ganjil dan ke rumah menggunakan lift genap,” ujar Anhar.

Anhar menambahkan perusahaan akan mulai memasarkan pada pertengahan 2017 mendatang dengan harga mulai Rp3 miliar dan pembangunan akan dilakukan pada akhir tahunnya.

Perusahaan memperkirakan pada tahap pertama akan membutuhkan waktu hingga tiga tahun ke dean dengan nilai investasi Rp2,5 triliun.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper