Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengajak masyarakat Provinsi Gorontalo untuk menahan kenaikan suhu Bumi di bawah 2-1,5 derajat celcius dalam rangka mencegah perubahan iklim.
Menurut dia, kenaikan suhu bisa dihindari dengan mengendalikan emisi gas rumah kaca sebesar 17,3%-23,1% dari sektor kehutanan, penggunaan lahan, dan pemakaian energi.
“Langkah-langkah yang dilakukan Gorontalo dalam agenda perubahan iklim nasional akan memberi arti penting dan nyata. Dari Gorontalo untuk Indonesia kita dan dunia,” katanya dalam siaran pers, Senin (5/12/2016).
Siti menilai Gorontalo dengan basis sumber daya alam memiliki posisi strategis. Daerah tersebut menjadi jantung keanekaragaman hayati dan menyimpan cadangan air tanah yang besar.
''Saya menyebutnya sebagai alam Wallace di punggung Sulawesi,” ujar mantan Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri ini.
Gorontalo memiliki sejumlah areal konservasi seperti Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Suaka Margasatwa Nantu-Boliyohatu, Cagar Alam Panua, Cagar Alam Tanjung Panjang. Ada pula Cagar Alam Mas Popaya Raja dan Cagar Alam Tangale.
Siti memastikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dipimpinnya akan memberikan perhatian khusus kepada Gorontalo sebagai provinsi konservasi. Dukungan itu menyangkut pengetahuan dan pemahaman regulasi, rambu-rambu, serta strategi konservasi yang perlu disusun bersama.