Bisnis.com, JAKARTA-Mastercard optimistis Indonesia bakal menjadi pasar terbesar di level regional dalam hal pembayaran nontunai (cashless).
Safdar Khan, Division President Indonesia, Malaysia and Brunei Mastercard mengatakan, pihaknya sangat percaya pasar pembayaran nontunai di Tanah Air akan terus berkembang.
Meskipun demikian masih banyak hal yang harus dibenahi. Salah satunya adalah literasi keuangan.
"Edukasi yang paling penting. Orang harus lihat dulu benefitnya baru mau pakai nontunai," katanya di Jakarta, Minggu (4/12/2016).
Berdasarkan riset Mastercard, 93% penduduk Indonesia masih terbiasa bertransaksi secara tunai dan hanya 7% yang sudah terbiasa bertransaksi nontunai.
Selain itu, perputaran ekonomi Indonesia belum merata dan hanya terpusat di kota-kota besar. Akibatnya, masyarakat yang tinggal di pedesaan masih sulit untuk diajari manfaat menggunakan transaksi nontunai.
Safdar juga mengatakan, tidak adil kalau selalu membandingkan Indonesia dengan negara seperti Brunei dan Malaysia terkait pertumbuhan transaksi nontunai. Sebab ketiga negara tersebut punya tantangan yang berbeda.
Menurutnya, lebih adil jika Indonesia dibandingkan dengan India yang sama-sama punya penduduk yang banyak dan punya latar belakang sosial yang beragam.
"Ada banyak persamaan dengan India seperti edukasi keuangan yang perlu dilakukan secara bertahap. Butuh banyak kerja keras untuk meyakinkan mereka," imbuhnya.
Salah satu kunci agar masyarakat terbiasa dengan nontunai, kata Safdar, adalah menunjukkan manfaat yang diperoleh. Oleh karena itu, Mastercard Indonesia gencar bekerja sama dengan sejumlah instansi untuk menawarkan kelebihan transkasi via kartu.
