Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Baja Lapis Kepuh Kencana Arum Naik 25%

Produsen baja lapis aluminium seng (BjLAS) PT Kepuh Kencana Arum meraih pertumbuhan permintaan baja hingga 25% pada tahun ini.
Ilustrasi situasi di sebuah pabrik baja/Reuters-William Hong
Ilustrasi situasi di sebuah pabrik baja/Reuters-William Hong

Bisnis.com, SURABAYA - Produsen baja lapis aluminium seng (BjLAS) PT Kepuh Kencana Arum meraih pertumbuhan permintaan baja hingga 25% pada tahun ini.

Direktur Kepuh Kencana Arum, Henry Setiawan, mengatakan pertumbuhan penjualan baja ringan tersebut seiring dengan banyaknya konsumen melakukan renovasi rumahnya di akhir tahun.

"Permintaan baja untuk sektor properti tahun ini masih tergolong stabil meski tumbuhnya lebih rendah dari target," katanya Jumat (2/12/2016).

Henry menambahkan meski permintaan produk baja lapis aluminium meningkat, yang masih menjadi tantangan dalam industri baja adalah serbuan produk serupa dari China yang menawarkan harga lebih rendah.

"Walau begitu kami perkirakan permintaan baja lapis ini masih akan tumbuh sampai awal tahun depan karena kebutuhan material properti masih tinggi," imbuhnya.

Adapun total kebutuhan baja lapis di Indonesia mencapai 1 juta ton per tahun, dan sekitar 40% di antaranya masih ditopang oleh produk impor.

Untuk mengisi ceruk pasar baja lapis tersrbut, Kepuh Kencana Arum berencana menambah kapasitas pabrik Balikpapan dan Bandung hingga 60.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper