JAKARTA- PT Marga Mandalasakti (MMS), operator tol Tangerang-Merak terus dipercaya oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dengan diberikannya perpanjangan konsesi pengelolaan tol selama 12 tahun.
Presiden Direktur MMS Wiwiek D Santoso mengatakan dengan perpanjangan konsesi itu, maka kontrak kerja MMS akan berlaku hingga 2059 mendatang. Surat perpanjangan konsesi tersebut, sudah diterima perusahaan sejak 29 Agustus 2016 lalu.
"Kita sudah mendapatkan perpanjangan konsesi selama 12 tahun, yang semula kontrak berlaku hingga 2047 kini menjadi berlaku hingga 2059. Ini adalah sebuah pencapaian bagi perusahaan," ujar Wiwiek
Menurutnya, dengan perpanjangan konsesi itu, maka MMS harus menyelesaikan kewajiban untuk menambah lajur ke empat dari jalur Bitung hingga Cilegon. Termasuk juga
pembangunan interchange atau simpang susun Balaraja Timur dan Cikupa.
Dari kewajiban tersebut, katanya, perusahaan akan mengerjakan penambahan lajur Bitung-Balaraja sepanjang 12,5 kilometer hingga tahun 2018.
"Tahun depan, kita tambah lajur di Bitung-Cikupa, sedangkan tahun 2018 diselesaikan hingga Balaraja. Nantinya hingga Cilegon akan dirampungkan," tambah Wiwiek, yang juga mengatakan alokasi anggaran yang digelontorkan MMS untuk proyek tersebut sebesar Rp2,4 miliar hingga tahun 2018.
Sementara itu, terkait volume lalu lintas tol Tangerang-Merak hingga akhir September 2016, menurut Wiwiek mengalami penurunan cukup signifikan yakni hanya tumbuh 3,24%
dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Angka tersebut, merupakan pertumbuhan terkecil sejak 2007 lalu. Hingga akhir tahun, dia memperkirakan pertumbuhan volume lalu lintas di tol tersebut hanya akan tumbuh sebesar 3,5%.
Target pertumbuhan MMS sendiri tahun ini adalah 5% dibandingkan tahun lalu. Turunnya volume lalu lintas itu, katanya, dipengaruhi melambatnya sektor ekonomi di tanah air.
Pasalnya, kebanyakan pengguna jalan tol adalah truk angkutan logistik dari pelabuhan Merak, Banten. Karena menurunnya kegiatan angkutan logistik, otomatis lalu lintas juga ikut menurun.
Bahkan, katanya, volume lalu lintas untuk golongan 3 dan 4 tahun ini minus. Hal ini tentu saja berpengaruh pada pendapatan perusahaan yang diperkirakan 10-15% nya tidak
akan tercapai target. Jika kondisi ekonomi tahun depan masih belum tumbuh, dia memperkirakan pertumbuhan volume lalu lintas di Tangerang-Merak akan sama dengan tahun ini.