Bisnis.com, JAKARTA—Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia memperkirakan arus lalu lintas pergerakan pesawat pada musim libur Natal dan Tahun Baru 2017 tumbuh sekitar 10%-15%.
Direktur Operasi Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) Wisnu Darjono mengatakan pertumbuhan pergerakan pesawat kali ini bakal lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. “Selama ini pertumbuhan pergerakan itu sekitar 8%-10%. Kali ini sekitar 10%-15% sesuai slot dari Kementerian Perhubungan. Namun, saya pastikan kenaikannya itu tidak melebihi kapasitas bandara,” katanya di Jakarta, Minggu (27/11).
Wisnu menambahkan LPPNPI atau biasa dikenal dengan AirNav Indonesia melakukan berbagai persiapan agar pelayanan navigasi tetap maksimal antara lain seperti membangun posko terpadu. Dia menuturkan posko terpadu tersebut bertujuan untuk memonitor seluruh kegiatan penerbangan, terutama di sejumlah bandara yang berpotensi memiliki tingkat pergerakan pesawat yang tinggi.
“Biasanya di 32 lokasi yang kita pantau seperti Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Juanda Surabaya, Ngurah Rai Bali, Sam Ratulangi Manado, Sentani Jayapura, Wamena Puncak Papua, Kualanamu Medan,” tuturnya.
Selain posko, lanjut Wisnu, AirNav Indonesia juga akan memastikan seluruh peralatan dan fasilitas navigasi dapat berfungsi dengan baik, seperti radar, alat komunikasi, sarana bantu navigasi dan lain sebagainya. Menurutnya, AirNav Indonesia telah membentuk beberapa tim untuk memastikan peralatan dan fasilitas navigasi tetap layak. Tak hanya itu, sambungnya, AirNav Indonesia juga memastikan kesiapan dari sisi SDM.
“Pekan lalu, saya sendiri sudah ke Padang untuk mengecek, dan saya lihat fasilitasnya sudah oke, termasuk juga SDM. Sebenarnya, cek peralatan ini, mau ada atau tidak ada libur, kami terus lakukan agar sesuai dengan standar dan aturan,” ujarnya. Wisnu juga meminta para petugas Air Trafic Controller (ATC) untuk lebih berhati-hati dalam bekerja, dan tetap memberikan informasi yang lengkap bagi maskapai mengingat cuaca saat Natal dan tahun baru seringkali terjadi hujan dan badai.
Sementara itu, pengelola 13 bandara di Indonesia timur, PT Angkasa Pura I juga melakukan sejumlah persiapan untuk mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas penumpang pada musim liburan Natal dan Tahun Baru 2017. Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I Israwadi mengatakan Angkasa Pura I akan membentuk Tim Posko Terpadu Angkutan Udara Natal 2016 & Tahun Baru 2017 di 13 bandara, mulai 18 Desember 2016 hingga 8 Januari 2017.
“Tim akan terdiri dari internal perseroan, dan para stakeholder lainnya seperti kantor otoritas bandara, TNI, Polri, AirNav Indonesia, BMKG, CIQ [Custom Immigration Quarantine], Basarnas, pelaku groundhandling dan airlines,” katanya. Selain membentuk posko terpadu, lanjut Israwadi, Angkasa Pura I juga melakukan sejumlah persiapan lainnya a.l. pertama, memastikan tingkat keselamatan, keamanan dan pelayanan bandara terkait operasi pesawat udara, penumpang dan barang.
Kedua, memastikan kesiapan seluruh fasilitas bandar udara. Ketiga, menyiapkan prosedur mutu pelaksanaan posko terpadu. Keempat, menyiapkan jaringan CCTV yang terkoneksi dengan posko monitoring di Kementerian Perhubungan. Kelima, menyiapkan nomor kontak petugas posko terpadu dari masing–masing bandara yang dapat dihubungi sewaktu–waktu selama posko angkutan udara Natal dan Tahun Baru 2017 berlangsung.
Keenam, melaksanakan koordinasi dengan para stakeholder bandara terkait dengan persiapan posko Natal dan tahun baru sebagai langkah antisipasi terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi selama masa angkutan udara berlangsung.
Ketujuh, memasang lampu penerangan yang cukup agar tidak membahayakan keselamatan penerbangan pada area yang gelap di daerah keamanan terbatas. Kedelapan, mengatur slot penerbangan ekstra. “Kami memperkirakan puncak kepadatan penumpang untuk peak Natal 2016 akan terjadi pada 23-24 Desember 2016. Sementara untuk peak Tahun Baru 2017 diperkirakan pada 1-3 Januari 2017,” tuturnya.