Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APTI Minta Pemerintah Tutup Impor Tembakau

Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) meminta kepada pemerintah untuk menghentikan impor tembakau demi kesejahteraan petani.
Petani memanen daun tembakau di persawahan desa Mandisari, Parakan, Temanggung, Jawa Tengah/Antara-Anis Efizudin
Petani memanen daun tembakau di persawahan desa Mandisari, Parakan, Temanggung, Jawa Tengah/Antara-Anis Efizudin

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) meminta kepada pemerintah untuk menghentikan impor tembakau demi kesejahteraan petani.

Ketua APTI Nurtanto Wisnubrata mengatakan pemerintah harus melakukan berbagai langkah proteksi untuk petani di tengah menurunnya penyerapan tembakau dari industri hasil tembakau.

"Kartel impor tembakau bentuk ketidakberpihakan kepada petani. Tahun ini serapan industri rokok sangat minim karena adanya anomali cuaca. Sekitar 50%-60% lahan gagal panen dan sisanya tidak terserap industri," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (21/11/2016).

Hingga saat ini pemerintah memang masih membuka keran impor tembakau. Sebab ada beberapa jenis tembakau yang memang tidak tersedia di dalam negeri.

Namun menurut Nurtanto, tembakau impor bisa ditanam di dalam negeri. Dia menilai, hal itu hanyalah alasan pemerintah yang terlalu mengakomodasi kepentingan dan keluhan perusahaan multinasional.

"Pemerintah harus melakukan proteksi kepada kami. Kalau pemerintah masih menilai impor diperlukan berarti gagal paham dengan semangat Nawacita Presiden Joko Widodo," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper