Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Usulkan Kemitraan Asean-Aliansi Pasifik Pengganti TPP

Wakil Presiden Jusuf Kalla/Antara
Wakil Presiden Jusuf Kalla/Antara

Bisnis.com, LIMA - Mengantisipasi batalnya perjanjian Trans Pacific Partnership, Indonesia mengususlkan kemitraan Antara Asean dan Pasifik.

Usulan itu diajukan Indonesia dalam KTT APEC di Ibu Kota Peru, Lima.

"Kalau TPP tidak jadi, kenapa Asean dan Pacific Alliance tidak bangun hubungan. Itu kan lebih baik daripada TPP," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla, di sela pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), di Lima, Peru, Sabtu waktu setempat (Minggu WIB).

Pacific Alliance beranggotakan Meksiko, Peru, Chile, dan Kolombia. Dari empat negara tersebut hanya Kolombia yang bukan anggota APEC.

Sedangkan Indonesia tidak termasuk anggota TPP yang digagas sejumlah negara di Asia-Pasifik.

Namun TPP yang digagas sejak 2013 mulai ragu terhadap Amerika Serikat, apakah masih mempertahankan keanggotaannya atau tidak setelah pergantian kepemimpinan dari Barack Obama kepada Donald Trump.

"Hadapi pergantian kepemimpinan di AS nanti, semua negara bersiap. Tapi sebagian besar negara percaya AS tidak berubah," kata Kalla yang memelesetkan TPP menjadi "Trump Pacific Punishment" itu pula.

Pada forum KTT APEC, Kalla mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pleno APEC Business Advisory Council (ABAC).

Sebelum diplenokan, Indonesia bersama dengan China, Selandia Baru, dan Brunei Darussalam mendapatkan tanggung jawab untuk merumuskan program penguatan usaha kecil, mikro, dan menengah.

Dalam forum APEC, Indonesia juga mengusulkan perdagangan pengembangan produk, seperti kelapa sawit, rotan, kopi, dan karet diperlakukan sana dengan produk lain, yakni dibebaskan dari bea masuk.

"Demikian pula kalau produk petani tidak boleh dihargai rendah agar tidak muncul kemiskinan baru," ujar Wapres, didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper