Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KA SEMI CEPAT JAKARTA -SURABAYA: Tim Dari Jepang Datang Bulan Depan

Proyek kereta api kecepatan sedang atau medium Speed lintas Jakarta-surabaya bakal menemukan titik terang pada bulan depan seiring dengan rencana kedatangan tim Jepang ke Indonesia.
Persinyalan kereta api/Ilustrasi-wikipedia
Persinyalan kereta api/Ilustrasi-wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA - Proyek kereta api kecepatan sedang atau medium Speed lintas Jakarta-Surabaya bakal menemukan titik terang pada bulan depan seiring dengan rencana kedatangan tim Jepang ke Indonesia.

Deputi III bidang Infrastruktur Kemenko Maritim Ridwan Djamaluddin mengatakan pihak Jepang berminat menjadi investor KA semi cepat Jakarta-surabaya dengan merevitalisai jalur KA pantai utara Jawa.

"Desember tim Jepang akan datang kesini. Kita akan duduk bersama, " katanya seusai membuka sekaligus memberangkatkan Orientasi Wartawan Maritim di Jakarta, Jumat (18/11/2016).

Dia menjelaskan pihaknya menugaskan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk mendampingi Pemerintah Indonesia dalam proses negosiasi dengan tim Jepang. sampai saat ini, Ridwan menyatakan belum ada perhitungan nilai proyek KA semi cepat tersebut.  "Arahnya ke semi cepat. Kajian awal, belum sampai keluar angka investasi pasti berapa."

Sebelumnya, pemerintah menilai tawaran yang diberikan oleh Pemerintah Jepang terkait proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya menjadi salah satu pilihan yang menarik. Oleh karenanya, delegasi Indonesia akan melakukan pertemuan finalisasi pada 21 Desember, khususnya menyangkut kandungan lokal.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pihaknya bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk melaporkan 4 isu utama, salah satunya menyangkut proyek kereta medium Jakarta-Surabaya.

Saat ini, lanjutnya, pihaknya masih memproses dan mempersiapkan proyek tersebut karena pada 21 Desember akan ada pertemuan di Jepang untuk melakukan finalisasi proyek itu.

Dia mengungkapkan pemerintah saat ini tengah melakukan finalisasi, misalnya berkaitan dengan pinjaman, kini Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) tengah mendiskusikan apakah government-to-government (G-to-G), business-to-business (B-to-B).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper