Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Dr Budhi M Suyitno mengatakan pemerintah perlu memperkuat ketahanan energi untuk menyediakan cadangan energi dengan harga terjangkau dan dalam waktu panjang.
"Kita harus siap dengan cadangan energi yang kita miliki dari segala gempuran bencana alam, teroris dan juga permasalahan ekonomi," kata Budhi di Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Dosen Universitas Pancasila Jakarta mengatakan saat ini cadangan energi baru disediakan oleh PT Pertamina, sedangkan energi yang bernilai "strategic research" belum banyak dikembangkan, padahal di negara-negara lain sudah dikembangkan.
"Negara-negara lain sudah bisa bertahan dari kecukupan energi dari 6 bulan sampai 1 tahun, sedangkan kita hanya mampu bertahan selama 3 minggu," jelasnya.
Ia menilai kondisi tersebut sudah harus mendapat penanganan segera, karena dengan ketahanan energi maka kita akan menjadi pemicu ketahanan lainnya misalnya ketahanan pangan dan lainnya.
Dikatakannya saat ini antara produksi dan konsumsi energi kita sangat jauh. Produksi kita hanya 700.000 barrel per hari sedangkan konsumsi kita mencapai 1,5 juta per hari.
Untuk itu, kata dia, harus ada subtitusi energi alternatif yang perlu mendapat perhatian pemerintah, misalnya energi panas bumi seperti geotermal yang banyak kita jumpai diberbagai daerah namun kondisinya belum berkembang dengan baik karena minimnya infrastruktur.
"Geotermal ini belum banyak dieksploitasi padahal panas bumi ini tak akan pernah habis-habis," ujarnya.
Ia mengakui untuk mengelola panas bumi ini dibutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehingga diperlukan perhatian dari pemerintah untuk dikembangkn yang nantinya akan digunakan manfaatnya oleh masyarakat.
Indonesia Harus Perkuat Ketahanan Energi
Sekretaris Jenderal Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Dr Budhi M Suyitno mengatakan pemerintah perlu memperkuat ketahanan energi untuk menyediakan cadangan energi dengan harga terjangkau dan dalam waktu panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
54 menit yang lalu
Sritex Ajukan PK Usai Kasasi Pailit Ditolak Mahkamah Agung
1 jam yang lalu