Bisnis.com, JAKARTA- Bank Indonesia mengemukakan defisit neraca transaksi berjalan Indonesia pada triwulan III/2016 membaik menjadi 1,83% dari produk domestik bruto (PDB) atau menurun dibanding triwulan II/2016 yang sebesar 2,16% dari PDB.
“Efek positif kenaikan harga komoditas,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya.
Dia mengemukakan melebarnya surplus neraca perdagangan, serta menipisnya defisit neraca jasa menjadi penyebab utama.
“Kami memangkas perkiraan di 2016 dari 2,2% menjadi hanya 2,0%, sementara proyeksi rupiah masih dipertahankan di 13.000 pada akhir 2016,” kata Rangga.