Bisnis.com JAKARTA -- Pengusaha kecil menengah yang diwadahi oleh Perkumpulan untuk Peningkatan Usaha Kecil menjembatani pelaku usaha rotan untuk meningkatkan kesadaran dalam memproduksi rotan ramah lingkungan agar bisa menembus pasar ekspor lewat International Rattan Forum.
Lendo Novo, Ketua Perkumpulan untuk Peningkatan Usaha Kecil (Pupuk) mengatakan dengan ketersediaan rotan yang melimpah di Indonesia telah dilakukan program promoting sustainable production and consumption eco-friendly rattan products atau Prospect. Program tersebut didanai komisi Uni Eropa guna mendukung keberlangsungan rotan ramah lingkungan di Indonesia.
"Program ini sudah berjalan hampir empat tahun yaitu 2013-2016, serta diimplementasikan oleh Pupuk Bandung bekerja sama dengan Stitching Nederlandse Vrijwilligers [SNV] Belanda dan Innovation Zentrum Licthenfels dari Jerman," katanya, Selasa (15/11/2016).
Lokasi pengembangan wilayah akan dilakukan di daerah Katingan, Kalimantan Tengah, Sigi Sulawesi Tengah, dan Aceh Besar. Program ini didukung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Lingkungan Hidup.
"Program ini bertujuan menciptakan branding product rotan di Indonesia yang ramah lingkungan agar mampu meningkatkan dampak untuk terus berkomitmen untuk membeli," ujarnya.
Menurut paparannya, saat ini ada 1.200 UMKM rotan yang telah dilatih dalam bidang produksi bersih untuk industri rotan. Dari situ, ada peningkatan kemampuan desain produk dari 120 UMKM.