Bisnis.com, JAKARTA—Operator 13 bandara di Indonesia Barat, PT Angkasa Pura II memproyeksikan jumlah pengguna jasa angkutan udara yang dilayani perseroan pada 2017 bakal menembus 100 juta penumpang.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan kondisi perekonomian Indonesia yang membaik bakal menopang laju pertumbuhan jumlah pengguna jasa angkutan udara pada tahun depan.
“Melalui sejumlah program inovasi dan rencana bisnis baru, jumlah penumpang AP II bakal mencapai 100 juta penumpang, dengan rincian penumpang rute domestik sekitar 80%, dan rute internasional sebesar 20%,” katanya di Jakarta, Minggu (13/11/2016).
Awaluddin mengungkapkan permintaan perjalanan dengan pesawat saat ini terus meningkat. Hal ini terlihat dengan bertambahnya rute-rute penerbangan baru, baik pada rute penerbangan domestik maupun penerbangan internasional.
Selain itu, sambungnya, beberapa operator penerbangan juga terus meningkatkan kapasitas dengan beralih menggunakan pesawat berbadan besar (wide body), dari sebelumnya pesawat berlorong tunggal (narrow body).
“Per Oktober 2016, jumlah penumpang di 13 bandara yang dikelola Angkasa Pura II mencapai 77,66 juta penumpang, meningkat 12,6% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 68,96 juta penumpang,” ujarnya.
Awaluddin optimistis jumlah penumpang angkutan udara yang dilayani perseroan sepanjang tahun ini, tumbuh 11% dari realisasi tahun lalu sebanyak 84,29 juta penumpang, menjadi sebanyak 93,23 juta penumpang.
Seiring pertumbuhan jumlah penumpang, Angkasa Pura II juga terus meningkatkan pelayanan. Salah satunya dengan menampilkan kearifan lokal yang dipadu teknologi informasi terbaru.
"Kami sedang melakukan transformasi bisnis dengan mendorong pembangunan infrastruktur fisik dan lunak, agar program smart airport di bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura I dapat diwujudkan,” tutur Awaluddin.
Seperti diketahui, Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng menjadi proyek percontohan untuk smart airport. Sedikitnya 9 program utama bakal diimplementasikan agar smart airport dapat terwujud.
Kesembilan program tersebut antara lain, penyediaan aplikasi mobile, kios self service check in dan self service baggage drop, peningkatan bandwidth WiFi menjadi 50 Mbps per access point, smart toilet, dan smart parking building.
Kemudian, pembuatan fleet management system untuk shuttle dan bus bandara, digitalisasi proses antrean taksi, pembangunan Airport Operation Control Center (AOCC), dan pengintegrasian Automatic Baggage Handling System (ABHS).
Selain pembangunan infrastruktur, Angkasa Pura II juga turut mengembangkan pariwisata Indonesia dengan mempromosikan destinasi-destinasi wisata di setiap bandara yang dikelola perseroan saat ini.
Chief of Air Traffic & Tourism Development Angkasa Pura II Rosita Kurniawati mengatakan Angkasa Pura II akan berperan aktif dalam meningkatkan frekuensi kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
“Selain promosi, kami juga menyediakan program insentif bagi operator penerbangan yang ingin membuka rute baru pada penerbangan internasional di bandara-bandara Angkasa Pura II,” katanya.
Tak hanya itu, lanjut Rosita, Angkasa Pura II juga akan memperpanjang jam operasional bandara. Terakhir, operasional Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah Kepulauan Riau telah diperpanjang, dari sebelumnya pukul 19.00 WIB, kini menjadi 24.00 WIB.
