Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTPP Kejar Kontrak Rp3,68 Triliun

Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT PP (Persero) Tbk., berencana mengejar kontrak minimal sebesar Rp3,68 triliun pada November dan Desember 2016 supaya dapat mencapai target kontrak baru sebesar Rp31 triliun sepanjang tahun.
PT PP Properti Tbk/bumn.go.id
PT PP Properti Tbk/bumn.go.id

Bisnis.com, JAKARTA--- Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT PP (Persero) Tbk., berencana mengejar kontrak minimal sebesar Rp3,68 triliun pada November dan Desember 2016 supaya dapat mencapai target kontrak baru sebesar Rp31 triliun sepanjang tahun.

Direktur PTPP Aprindy mengatakan perseroan telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp27,38 triliun sampai akhir Oktober 2016. “Kami optimis bisa sampai Rp13 triliun [pada akhir tahun],” katanya, beberapa waktu lalu.

Aprindy mengatakan pihaknya tengah mengikuti lelang sejumlah proyek di bidang rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC), infrastruktur dan sebagainya. Aprindy belum bersedia menyebutkan proyek tersebut lebih rinci.

Berdasarkan data perseroan, kontrak baru sampai akhir Oktober 2016 itu terdiri dari kontrak baru induk perseroan sebesar Rp23,08 triliun dan kontrak anak perusahaan Rp4,3 triliun.

Kontrak anak perusahaan itu terdiri dari kontrak PT PP Properti Tbk., sebesar Rp1,83 triliun, PT PP Pracetak Rp1,77 triliun dan PT PP Peralatan Rp705 miliar.

Sejumlah proyek yang diperoleh perusahaan sampai akhir Oktober 2016 antara lain 2 ruas jalan tol senilai Rp3 triliun dan Rp2,7 triliun, PLMTG Lombok Peaker 130-150 megawatt (MW) Rp1,42 triliun, MNP Paket B & C Reklamasi Rp891 miliar.

Proyek lainnya adalah mobile power plant 500 megawatt Rp739 miliar yang berada di 8 lokasi, pembangunan gedung BNI Tower Rp714 miliar, proyek Tunjungan Boulevard Rp655 miliar, Bendungan Sukoharjo Lampung Rp55 miliar dan sebagainya.

Dengan target kontrak baru pada 2016, perseroan membidik pendatapan senilai Rp20,18 triliun pada 2016 atau meningkat 37,58% dibandingkan dengan perkiraan pendapatan Rp14,66 triliun pada 2015.

Dari pendapatan tersebut, perseroan mengincar laba bersih Rp1,04 triliun pada 2016 atau meningkat 24,58% dibandingkan dengan laba komprehensif Rp838 miliar pada 2015.

Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp732 miliar pada 2015.

Namun, PTPP mengubah perkiraan ekuitas sampai akhir 2016 menjadi Rp10,42 triliun atau meningkat dibandingkan dengan perkiraan semula sebesar Rp6 triliun.

Peningkatan perkiraan ekuitas itu berkat rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) yang akan dilakukan oleh perseroan.

Dengan penambahan modal dengan HMETD itu, perseroan menargetkan dana sekitar Rp4,4 triliun.

Sebagian besar dana tersebut atau sekitar Rp2,25 triliun akan berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) yang telah dianggarkan dalam APBN Perubahan 2016.
 
Berdasarkan pengumuman terakhirnya, , PTPP memperkirakan jadwal pelaksanaan HMETD pada 29 November-5 Desember dan mematok rentang harga pelaksanaan right issue tersebut sebesar Rp2.580-Rp3.583.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper