Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sriwijaya Air Group Lebarkan Sayap Usaha Perawatan Pesawat

Sriwijaya Air Group bersiap mengembangkan sayap bisnis di bidang perawatan pesawat, setelah resmi mendapatkan lampu hijau dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
Maskapai Sriwijaya Air/Ilustrasi
Maskapai Sriwijaya Air/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Sriwijaya Air Group bersiap mengembangkan sayap bisnis di bidang perawatan pesawat, setelah resmi mendapatkan lampu hijau dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.

Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air Agus Soedjono mengatakan pembangunan fasilitas perawatan pesawat (maintenance overhaul and repair/MRO) tersebut merupakan upaya maskapai dalam melakukan efisiensi.

“Efisiensi itu penting dalam bisnis. Kalau SMF [Sriwijaya Maintenance Facility] sudah ada, perawatan pesawat Sriwijaya Air dan NAM Air bakal dikerjakan sendiri, tidak lagi menggunakan MRO yang lain,” katanya di Jakarta, Kamis (10/11/2016).

Sayangnya, Agus enggan menjelaskan lebih detail terkait pengembangan fasilitas MRO tersebut, meskipun Sriwijaya Air Group telah mendapatkan sertifikat Approved Maintenance Organization (AMO) dari Kementerian Perhubungan.

Pasalnya, proses administrasi dan audit terhadap fasilitas SMF masih berjalan. Apalagi, kebutuhan fasilitas untuk SMF seperti peralatan, infrastruktur, SDM dan lain sebagainya juga masih digodok.

“Jadi, kami belum tahu kapan mulai beroperasi. Namun, adanya sertifikat AMO No. 145D-953 ini menandakan bahwa Sriwijaya Air Group berkomitmen untuk berkontribusi dalam mengembangkan industri penerbangan Tanah Air,” tuturnya.

Sekadar informasi, sertifikat AMO untuk SMF mempunyai beberapa ketentuan antara lain limited airframe, limited accessories, limited emergency equipment, dan limited non-destructive inspection, testing and processing.

CUKUP KONSISTEN

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo menilai perkembangan Sriwijaya Air selama ini berjalan cukup konsisten, baik dari sisi jumlah SDM, armada, maupun jangkauan operasional.

“Dalam 13 tahun ini, Sriwijaya Air telah melalui berbagai tantangan dan ujian, di mana membawa Sriwijaya Air ke posisinya sekarang. Diawali dengan pengoperasian B737 seri terdahulu, kini sudah menjadi B737NG,” ujarnya.

Suprasetyo menambahkan selama ini Sriwijaya Air juga berperan penting dalam penyediaan jasa transportasi udara bagi masyarakat Indonesia, dan menjadi media dalam meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Tanah Air.

Secara group, Sriwijaya Air juga memiliki beberapa perusahaan yang saling mendukung satu sama lain, seperti maskapai berbujet murah NAM Air, penyedia pelatihan penerbangan NAM Training Center dan NAM Flying School.

“Terakhir, Sriwijaya Air juga bakal membuka SMF. Sebagai mitra, kami berharap Sriwijaya Air dapat terus menyediakan jasa layanan transportasi udara guna mendukung perkembangan perekonomian,” katanya.

Sejalan dengan itu, Suprasetyo juga mengingatkan agar Sriwijaya Air dapat menjaga dan meningkatkan keselamatan penerbangan dengan mematuhi seluruh aturan dan prosedur penerbangan secara konsisten dan berkelanjutan.

Aturan yang dimaksud a.l. seperti peremajaan armada, implementasi sistem manajemen keselamatan (Safety Management System) dan lain sebagainya. Suprasetyo menegaskan bahwa ketaatan terhadap prosedur dan regulasi, mutlak untuk dilakukan.

“Saya harap beberapa insiden yang pernah terjadi dalam operasional Sriwijaya Air dapat menjadi pengingat akan pentingnya upaya untuk menjaga dan meningkatkan keselamatan penerbangan,” tuturnya.

Sekadar informasi, Sriwijaya Air Group menjadi maskapai dengan jumlah penumpang domestik terbesar ketiga di Indonesia. Adapun, jumlah penumpang yang diangkut para paruh pertama tahun ini mencapai 4,95 juta penumpang.

Saat ini, rute penerbangan Sriwijaya Air mencapai 60 destinasi yang terdiri dari rute domestik sebanyak 43 destinasi dan rute internasional sebanyak 17 destinasi. Sementara NAM Air memiliki 23 destinasi domestik, dan satu destinasi internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper