Bisnis.com, JAKARTA- Pemilihan presiden Amerika Serikat sudah memberi reaksi yang beragam ke pasar Indonesia.
Kemenangan calon presiden Donald Trump, membuat pasar saham dan nilai tukar rupiah terdepresiasi cukup tajam pada perdagangan kemarin.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat melorot hingga 1,6%, sedangkan nilai tukar rupiah melemah 0.33% menjadi 13,127 rupiah per dolar AS.
“Itu masih efek sementara, untuk jangka menengah,” kata Ekonom Bahana Securities Fakhrul Fulvian dalam rilisnya.
Dia menilai menilai akan memberi risiko ketidakpastian terhadap pasar perdagangan Indonesia, pasalnya Trump dalam kampanyenya berusaha untuk memberikan prioritas terhadap produksi rakyat Amerika Serikat.
Bila melihat data statistik dari BPS, sejak 2013, ujarnya, ekspor Indonesia ke AS naik cukup signifikan. Dari hanya 7.9% pada tahun 2013, menjadi 11,3% pada Agustus 2016, dibanding periode yang sama tahun lalu.
Apalagi, tambahnya, Presiden Joko Widodo telah mengatakan keinginannya untuk bergabung dengan Trans Pacific Partnership (TPP), guna mendukung industri tekstil dan lainnya.
“Bila Trump mengimplementasikan semua janji-janji kampanyenya, akan ada beberapa potensi resiko perdagangan yang mungkin timbul,” kata Fakhrul.