Bisnis.com, JAKARTA - Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT PP (Persero) Tbk., melalui anak usahanya, PT PP Infra, bakal melakukan investasi di proyek transportasi massal metro kapsul di Bandung, Jawa Barat.
V.Partha Sarathi, Presiden Direktur PP Infra, mengatakan nilai proyek metro kapsul tersebut sekitar Rp500 miliar. Menurutnya, perusahaan tengah mengkaji skema pendanaan yang terbaik untuk proyek itu.
“Dalam 2 bulan ini kita pelajari bagaimana sebaiknya,” katanya, Rabu (9/11/2016).
Partha mengatakan bukan tidak mungkin investasi itu akan melibatkan perbankan dan investor lain. Pada saat ini, perusahaan tengah menyusun model pendanaan investasi itu. Dalam proyek itu, PTPP bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bandung.
Menurutnya, moda metro kapsul itu akan terdiri dari 6-8 kapsul. Pendapatan dari proyek itu berasal dari tiket yang dibayar oleh penumpang. Pratha mengatakan tarif metro kapsul itu sekitar Rp5.000-Rp10.000.
Partha mengatakan pihaknya akan menyesuaikan tarif tersebut. Menurutnya, apabila tarif terlalu mahal maka metro kapsul itu akan kesulitan mendapatkan penumpang. Partha mengatakan proyek metro kapsul di Bandung itu akan menjadi yang pertama di Indonesia.
Tahap konstruksi pembangunan proyek metro kapsul itu diperkirakan berlangsung selama 1 tahun. Partha mengatakan pihaknya juga telah melakukan uji coba metro kapsul tersebut di Subang, Jawa Barat.
PP Infra nantinya akan mengelola bisnis ini, selain bisnis jalan tol yang juga digarap oleh perseroan. PP Infra baru dibentuk pada Agustus 2016 dan diharapkan dapat kian berkembang di masa mendatang.
Seperti diketahui, BUMN konstruksi lainnya juga sudah terlebih dulu menggarap bisnis transportasi. PT Adhi Karya (Persero) Tbk., misalnya, sedang menggarap proyek kereta ringan (light rail transit/LRT) di Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi.
BUMN konstruksi lainnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk., tengah menggarap proyek LRT di Palembang, Sumatera Selatan, yang secara khusus disiapkan untuk menyambut perhelatan olahraga Asian Games yang akan diselenggarakan pada 2018.
Sementara itu,, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., itu bersama 3 BUMN lainnya juga telah membentuk perusahaan patungan bersmaa konsorsium China untuk menggarap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang ditargetkan dapat beroperasi pada 2019.