Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Punya Potensi 1,63 Juta Ton per Tahun, Korsel Tergiur Beli Ikan Maluku

Pemerintah Korea Selatan (Korsel) meminati ikan produksi laut Maluku yang potensi lestarinya 1,63 juta ton/tahun sehingga berpeluang diekspor ke negara tersebut.
Hasil tangkapan nelayan/Antara
Hasil tangkapan nelayan/Antara

Bisnis.com, AMBON - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) meminati ikan produksi laut Maluku yang potensi lestarinya 1,63 juta ton/tahun sehingga berpeluang diekspor ke negara tersebut.

Kabag Humas Pemprov Maluku, Bobby Palapia, di Ambon, Selasa, mengatakan, minat tersebut disampaikan saat Gubernur Said Assagaff berkunjung ke Korsel pada dua pekan lalu.

Menurut Bobby, Wali Kota Goyang Provinsi Gyeonggi pun berencana berkunjung ke Maluku untuk menjajaki kerja sama bidang kelautan dan perikanan serta pariwisata.

Pertimbangannya, Maluku memiliki laut sekitar 92,4% dari wilayahnya seluas 712.480 km2 dengan perikanan tangkap meliputi kelompok pelagis besar seperti tuna dan cakalang, pelagis kecil, demersal, udang, cumi-cumi dan ikan karang dengan potensi sebanyak 587.000 ton.

Adapun potensi perairan untuk budi daya laut seluas 494.400 ha. "Jadi gubernur telah menjamin, silakan menjalin kerja sama untuk impor dari Maluku maupun investor asal Korsel menanamkan sahamnya di sektor kelautan dan perikanan di daerah ini," ujar Bobby.

Dia mengemukakan peluang strategis ini didorong gubernur dengan pembangunan pelabuhan perikanan terpadu, bahkan pemerintah Belanda telah menunjuk konsultan untuk mengkaji hasil studi kelayakan lokasi.

Pemprov Maluku menyiapkan lahan seluas 300 hektare di perbatasan Desa Waii dan Tulehu, sedangkan di Batugong harus ada pembebasan lahan. Pembangunan pelabuhan perikanan terpadu tersebut dibutuhkan pihaknya guna mendukung peningkatan ekspor hasil perikanan ke sejumlah negara di Eropa dan Asia.

"Pemprov Maluku pun telah menjalin kerja sama dengan PT Pelindo untuk mendukung pengembangan pelabuhan perikanan terpadu tersebut karena berkaitan dengan kontainer," kata Bobby.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper