Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

USAHA JAMU: “Awalnya Sekilo, Sekarang Sudah Sekarung”

Pada awal 2000, Lientje Mamahit memulai usaha memproduksi jamu dengan bahan 1 kg temulawak, jahe merah dan kunyit.
Produk jamu herbal Eufraino milik Lientje yang kini berkembang pesat/Bisnis.com-David Eka I.
Produk jamu herbal Eufraino milik Lientje yang kini berkembang pesat/Bisnis.com-David Eka I.

Bisnis.com, MANADO - Pada awal 2000, Lientje Mamahit memulai usaha memproduksi jamu dengan bahan 1 kg temulawak, jahe merah dan kunyit. Dari campuran tiga bahan tersebut, bisa menghasilkan 30 sachet jamu siap seduh.

Tahun berganti, usaha yang digeluti Lientje berkembang. Tepatnya pada 2010, Lientje yang akrab dipanggil Ibu Lin mengajukan hak kekayaan intelektual (HAKI) atas produknya, yang diusung dengan merek Eufraino.

Tidak hanya mengurus HAKI, juga mengurus sertifikasi halal ke Majelis Ulama Indonesia (MUI). Seluruh izin telah dikantonginya. Kini, beragam jamu bermerek Eufraino sudah dapat ditemui di supermarket yang ada di Manado.

Berawal dari era 90-an, Lientje yang juga Pendeta ini, ditugaskan untuk melayani di Rumah Sakit Pancaran Kasih bidang Pastroan Konseling Catatan Medik. Pengalaman dalam pelayanan di Rumah Sakit, mengantar ibu dua anak ini, mengerti pentingnya kesehatan, khususnya yang diperoleh dengan mengkonsumsi makanan dan minuman herbal.

Pengalaman semakin terasah ketika Lientje mengikuti beragam seminar, pelatihan, hingga simposium. Untuk mengembangkan produk jamunya, Lientje memanfaatkan bahan-bahan yang mudah ditemui di daerah Sulut, seperti, jahe merah, temulawak, manggis, pala dan lainnya.

“Harus pinjam bank untuk mengembangkan usaha, terlebih sewaktu mengurus izin. Keterlibatan pemerintah masih sejauh pendampingan saja, yang paling mendukung saya itu Kementerian Pertanian,” tuturnya.

Saat ditanyakan mengenai penghasilannya sekarang, Lientje mengungkapkan rerata pertumbuhan bisnis setiap tahunnya di atas 10%. Dengan bahasa sederhana yang digunakan Lientje, “Kalau dulu buat sekilo, sekarang sudah lebih sekarung,” katanya.

Produknya dijual beragam, dengan isi kemasan 100 gram dan 200 gram. Mengenai kemasan, Lientje memastikan sudah menggunakan standar yang ditentukan pemerintah. Sampai saat ini, setidaknya sudah ada 20 produk racikan yang dipasarkan.

Khusus produk Eufraino 3 in 1, yang berisi campuran manggis, temulawak dan jahe merah, pengemasannya didukung oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara, sudah menjajal pasar ekspor.

Lientje menceritakan sebagai produsen minuman kesehatan, tentu fasilitas produksi harus terjamin. Dari situ, dia lantas mengembangkan kediamannya untuk bisa dan memiliki standar untuk memproduksi minuman kesehatan itu.

“Saya siapkan laboratorium kecil, tempat pencucian, hingga lemari penyimpan khusus. Pokoknya semua aturan saya ikuti,”. ungkap Ketua Asosiasi Pengobatan Tradisonal Indonesia (Aspetri) Sulawesi Utara (Sulut) ini.

Di Manado sendiri, Eufraino sudah mengisi seluruh Supermarket daerah yang ada, seperti Multi Mart, Top Mart, Golden dan lainnya. Sementara itu, untuk mejeng di Hypermarket, pihaknya belum mampu.

Biasanya, dalam kurun seminggu hingga dua minggu sekali, Eufraino didistribusikan, tergantung cepatnya penjualan. “Puji Tuhan bisa membawa saya ke Israel, dan menyekolahkan anak hingga menikah,” tutur Lienjte menceritakan hasil yang didapatnya dari usaha kecil mengenah ini.

Sesuai nama merek dagangnya, Eufrino, yang berarti saling menghidupi dalam bahasa Yunani, Lientje berharap bahwa bisnis produk kesehatan tanpa bahan kimia dapat terus berkembang. Kebutuhan masyarakat untuk tetap sehat, dimulai dengan langkah preventif, salah satunya mengkonsumsi jamu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper