Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah nilai pernyataan harta yang disampaikan para wajib pajak dalam program amnesti pajak (tax amnesty) hingga Senin (7/11/2016), pukul 16.37 WIB, mencapai Rp3.899 triliun.
Dari angka tersebut, nilai deklarasi dalam negeri mendominasi peraihan dengan Rp2.773 triliun, sedangkan nilai repatriasi harta terpantau mencapai Rp143 triliun atau sekitar 14,3% dari target Rp1.000 triliun.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, nilai pernyataan harta mengalami kenaikan sekitar Rp17 triliun setelah mencapai Rp3.882 triliun pekan lalu (Senin, 31/10/2016) pada pukul 16.13 WIB, serta naik sekitar Rp3 triliun dibandingkan Jumat (4/11) pukul 16.11 WIB yang mencapai Rp3.896 triliun.
Merujuk data statistik amnesti pajak yang dilansir laman resmi Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, harta yang dilaporkan itu mayoritas bersumber dari deklarasi harta bersih dalam negeri (71,12%), diikuti deklarasi harta bersih luar negeri (25,21%), dan repatriasi aset dari luar negeri (3,66%).
Berdasarkan angka deklarasi dan repatriasi itu, jumlah penerimaan uang tebusan amnesti pajak mencapai Rp98,1 triliun, atau sekitar 59,45% dari target penerimaan uang tebusan sebesar Rp165 triliun hingga akhir program pada Maret 2017 mendatang.
Nilai realisasi tersebut berdasarkan surat setoran pajak (SSP) yang mencakup pembayaran tebusan amnesti pajak, pembayaran tunggakan pajak, dan pembayaran penghentian pemeriksaan bukti permulaan.
Komposisi uang tebusan berdasarkan SPH yang disampaikan hingga hari ini:
-Orang Pribadi Non UMKM: Rp80,3 triliun
-Badan Non UMKM: Rp10,4 triliun
-Orang Pribadi UMKM: Rp3,41 triliun
-Badan UMKM: Rp218 miliar
Adapun komposisi pernyataan harta terdiri dari:
-Deklarasi Dalam Negeri: Rp2.773 triliun
-Deklarasi Luar Negeri: Rp983 triliun
-Repatriasi: Rp143 triliun
TARIF
Pelaksanaan Program Tax Amnesty digelar selama sekitar sembilan bulan sejak 18 Juli hingga 31 Maret 2017 dan terbagi atas tiga periode masing-masing selama tiga bulan.
Selama periode Juli hingga 30 September 2016 lalu, tarif tebusan yang berlaku sebesar 2% untuk repatriasi. Pada periode kedua mulai 1 Oktober - 31 Desember 2016, tarif repatriasi yang berlaku sebesar 3%, sedangkan untuk periode 1 Januari - 31 Maret 2017 berlaku tarif repatriasi sebesar 5%.
Tarif tersebut juga berlaku bagi wajib pajak yang hendak melaporkan harta (deklarasi) di dalam negeri. Sedangkan wajib pajak yang hendak mendeklarasi harta di luar negeri dikenai tarif masing-masing 4%, 6% dan 10% untuk ketiga periode tersebut.
Khusus bagi UMKM, dikenakan tarif seragam mulai 1 Juli 2016 hingga 31 Maret 2017, yakni 0,5% untuk aset di bawah Rp10 miliar dan 2% untuk aset di atas Rp10 miliar.
Sejak awal periode tax amnesty hingga akhir pekan pertama November, telah diterima total 446.148 surat pernyataan. Adapun, jumlah surat pernyataan yang tercatat sepanjang pekan pertama bulan ini sejumlah 8.015.
Berdasarkan uraian dalam dashboard amnesti pajak hari ini pukul 16.37 WIB, jumlah nilai pernyataan harta yang tercatat sepanjang November mencapai hampir Rp20 triliun.
Adapun, dalam komposisi pernyataan harta yang tercatat hari ini, pencapaian nilai deklarasi harta bersih dalam negeri tercatat naik sekitar Rp3 triliun setelah mencapai Rp2.770 triliun, pada Jumat pukul 16.11 WIB.
Dibandingkan dengan pencapaian pada pekan lalu (Senin, 31/10/2016) pukul 16.13 WIB yang mencapai Rp2.757 triliun, nilai deklarasi dalam negeri mengalami kenaikan Rp16 triliun.
Merujuk komposisi uang tebusan berdasarkan SPH yang disampaikan, kontribusi kenaikan nilai dicatatkan oleh orang pribadi UMKM dan badan UMKM dengan total sekitar Rp11 miliar dibandingkan pencapaian akhir pekan lalu.
WP (wajib pajak) orang pribadi Non UMKM terus memberikan kontribusi terbesar total senilai Rp80,3 triliun hingga hari ini, sedangkan badan UMKM mencatatkan kontribusi senilai Rp218 miliar.