Bisnis.com, JAKARTA— Beroperasinya sejumlah ruas tol Trans Sumatera pada 2017 diyakini dapat mendongkrak aset PT Hutama Karya (Persero) selaku BUMN yang mendapatkan penugasan mengerjakan proyek sepanjang 820 kilometer tersebut.
Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) I Gusti Ngurah Putera menyatakan, sejumlah ruas yang ditargetkan beroperasi tahun depan antara lain Medan—Binjai, Palembang—Indralaya, dan Bakauheni—Terbanggi Besar. Sementara itu, HK juga mulai mengerjakan ruas lain seperti Peka
“Lonjakannya luar biasa terhadap aset, walaupun tolnya sendiri tidak layak secara finansial,” ujarnya di sela-sela forum BUMN, Kamis (03/11).
Dia menjelaskan, perseroan memiliki aset sebesar Rp5,9 triliun pada 2013, dan cenderung stagnan pada 2014. Jumlah aset itu kemudian bertambah menjadi Rp12 triliun pada 2015 karena terdorong oleh PMN sebesar Rp3,6 triliun, dan pengerjaan Trans Sumatera yang mulai bergerak.
Sementara itu, prognosis aset HK hingga 2016 diperkirakan tumbuh hingga 45% menjadi Rp22 triliun, dan berpotensi melanjak hingga Rp33,5 triliun pada 2017 setelah tiga ruas prioritas mulai beroperasi.
Menurutnya, saat ini perusahaan pelat merah tersebut tengah berupaya mengumpulkan dana untuk memenuhi kebutuhan pendanaan Trans Sumatera. Salah satunya, melalui penerbitan obligasi senilai total Rp6,5 triliun, yang dilakukan selama dua tahun, yaitu Rp1 triliun pada tahun ini dan sisanya pada tahun depan.
“Satu yang selatan kan belum [financial close] yang Bakauheni—Terbanggi Besar. Pinjaman dengan AIIB juga sedang dijajaki tapi belum ada gambaran,” ujarnya.
Di kesempatan terpisah, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menyatakan ruas Palembang—Indralaya dan Medan—Binjai juga menjadi bagian dari target pemerintah yang akan menambah ruas tol operasional baru menjadi 300 kilometer pada tahun depan, dari ruas operasional baru 168,8 kilometer pada tahun ini.
“Targetnya memang ada yang carry over ke 2017. Misalnya Solo—Ngawi sampai Nganjuk itu Insya Allah bisa dioperasikan, lalu Surabaya—Mojokerto, Kertosono—Mojokerto juga masuk di 2017. Trans Sumatera juga ada, sepeti Palembang—Indralaya dan Medan—Binjai itu target operasional 2017,” ujarnya.
Optimisme itu muncul lantaran pembebasan lahan pada empat ruas prioritas mencapai 73,62% hingga pertengahan Oktober tahun ini. Untuk ruas Palembang—Indralaya, realisasnya 91,72%, Medan--Kualanamu 85,63%, Medan--Binjai 84,13%,dan Bakauheni—Terbanggi Besar mencapai 33%
Adapun menurut data BPJT per Agustus 2016, progres konstruksi untuk ruas Medan—Binjai secara keseluruhan mencapai 77,92%, yang terdiri dari seksi I Tanjung Mulia—helvetia 48%, Seksi II Helvetia—Semayang 89,55%, dan Seksi III Semarang—Binjai 92%.
Adapun untuk Palembang—Indralaya realisasinya mencapai 92,3%, yang terdiri dari Seksi 1 Palembang-Pemulutan 100%, Seksi II Pemulutan—KTM 97%, dan Seksi 3 KTM—Spimpang Indralaya 75,41%. Progres umum Bakauheni—Terbanggi Besar mencapai 19,84%, yang terdiri dari Seksi I Bakauheni-Sidomulyo 21,99%, Seksi 2 Sidomulyo—Branti 37,19%, Seksi 3 Branti—Terbanggi Besar 0%.