Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Portal Properti Bantu Dongkrak Penghasilan Agen Properti

Selama 10 tahun terakhir internet telah mentransformasi berbagai sektor bisnis, termasuk industri properti. Munculnya portal properti online seperti Lamudi Indonesia dapat memberikan kemudahan bagi para pencari properti untuk menemukan properti idaman mereka.n
Ilustrasi perumahan/myproperty.com.my
Ilustrasi perumahan/myproperty.com.my

Bisnis.com, JAKARTA - Selama 10 tahun terakhir internet telah mentransformasi berbagai sektor bisnis, termasuk industri properti. Munculnya portal properti online seperti Lamudi Indonesia dapat memberikan kemudahan bagi para pencari properti untuk menemukan properti idaman mereka.

Dalam kasus, ternyata perubahan model daring alias dalam jaringan ini ternyata “membunuh” banyak sektor usaha, contohnya seperti agen travel, dealer mobil dan broker saham.

Namun menariknya, agen properti tak begitu terpengaruh walaupun industri properti sendiri dengan cepat beralih model daring. Menurut National Association of Realtors, 90% konsumen mulai mencari properti secara online dan persentase ini terus meningkat di pasar negara berkembang.

Tetapi kenyataannya komisi bagi para agen real estate tetap stabil dari 2002 - 2015. Di Meksiko, para agen properti bahkan bisa mendapat komisi sebesar 10% dari multiplelisting dan rata-rata mereka mendapatkan komisi 7,5%, angka tersebut tidak berubah selama 13 tahun.

Di Indonesia, komisi agen properti memang mengalami sedikit penurunan dari 5% menjadi 4% Tak berbeda dengan yang terjadi di Filipina; tetapi angka tersebut bukanlah sesuatu yang buruk dalam 13 tahun terakhir mengingat sekarang terjadi perubahan besar-besaran pada bidang teknologi.

managing director Lamudi Indonesia Mart Polman mengatakan salah satu alasan hal tersebut terjadi adalah karena efisiensi pasar memiliki korelasi dengan biaya broker properti. Jadi ketika GDP per kapita meningkat, jumlah penjualan para agen juga ikut meningkat.

Perusahaan classifieds real estate juga sangat membantu efisiensi pasar dengan cara memangkas biaya iklan serta marketing properti yang dijual dengan mudah melalui aplikasi di smartphone tanpa harus mencetak brosur untuk beriklan.

"Meskipun digempur oleh kemajuan teknologi, namun hubungan antara agen properti dengan calon pembeli tetap tak bisa dipisahkan. Tidak ada orang yang ingin membeli rumah dari sebuah robot,” katanya dalam siaran pers, Jumat (4/11/2016).

Polman menambahkan pihaknya sudah mengetahui dari awal kami membangun bisnis ini, bahwa dengan memiliki agen yang terpercaya akan menjadi satu pilar keberhasilan. Masyarakat masih butuh untuk bertemu secara langsung dengan penjual ketika akan melakukan transaksi terbesar dalam hidup mereka.

"Teknologi memang memberikan informasi lebih dan transparansi ketika Anda mencari hunian misalnya melalui virtual reality, tetapi proses dan langkah-langkah yang perlu ditempuh ketika akan membeli rumah masih sama seperti 10 tahun yang lalu."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper